Sebutkan tiga persyaratan air bersih secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologi! tolong segera dijawab ya, soalnya besok di tumpuk.​

Sebutkan tiga persyaratan air bersih secara fisik, kimiawi, dan mikrobiologi!
tolong segera dijawab ya, soalnya besok di tumpuk

Jawaban 1 :

Syarat fisik

  • Tidak berwarna
  • Tidak berbau
  • Tidak berasa
  • Tidak keruh
  • Tidak mengandung zat padat (terlarut) lebih dari atau sama dengan 1000 mg/liter
  • Tidak ada endapan (merujuk ke poin 5)
  • Memiliki suhu antara 10 hingga 15 derajat celcius

Syarat kimia

  • Tidak mengandung bahan kimia dan dapat meracuni tubuh manusia
  • Kandungan zat kimia yang tidak terlalu berlebihan
  • Derajat keasaman atau pH dari air tersebut dalam batas normal, yakni 6,5 hingga 9,2
  • Mengandung yodium dalam jumlah yang cukup dan normal

Syarat mikrobiologi

  • Tidak mengandung bakteri patogen yang dapat menjadi penyebab penyakit
  • Tidak mengandung kuman penyakit, baik disentri, tipus, maupun yang lainnya, dll

Dijawab Oleh :

Dr. Wawan Suherman, S. Pd. M.Pd.

Jawaban 2 :

  • Syarat fisik
  • Syarat kimia
  • Syarat mikrobiologi

Dijawab Oleh :

Noor Sjahid, S. Pd. M.Pd.

Penjelasan :

Mengapa Kualitas Air Bersih Begitu Penting?

Ketersediaan air bersih adalah hak asasi manusia yang fundamental dan merupakan pilar utama kesehatan masyarakat. Air yang terkontaminasi bisa menjadi medium penularan berbagai penyakit mematikan seperti kolera, disentri, tipus, dan hepatitis A. Lebih dari itu, paparan jangka panjang terhadap zat kimia berbahaya dalam air dapat memicu masalah kesehatan kronis termasuk gangguan ginjal, saraf, dan bahkan kanker. Oleh karena itu, memahami dan memastikan kualitas air sesuai standar adalah langkah preventif paling efektif untuk menjaga kesehatan individu dan komunitas.

Tiga Persyaratan Utama Air Bersih: Fisik, Kimiawi, dan Mikrobiologi

Ketika kita membahas tentang sebutkan dan jelaskan syarat air bersih, ada tiga pilar utama yang menjadi acuan global. Ketiga pilar ini saling melengkapi untuk memastikan air tidak hanya terlihat jernih, tetapi juga aman dari kontaminan tak terlihat. Mari kita telaah satu per satu.

1. Syarat Fisik Air Bersih

Persyaratan fisik merujuk pada karakteristik air yang dapat kita lihat, rasakan, cium, atau ukur dengan indra kita. Ini adalah indikator awal yang sering kali menjadi petunjuk pertama tentang kualitas air. Air bersih harus memenuhi standar fisik tertentu agar layak digunakan.

  • Tidak Berwarna: Air bersih seharusnya bening dan tidak memiliki warna apa pun. Adanya warna pada air (misalnya kekuningan, kecoklatan) seringkali menunjukkan adanya zat terlarut, partikel tersuspensi, atau kontaminasi organik.
  • Tidak Berbau: Air bersih harus tidak berbau. Bau yang tidak sedap, seperti bau tanah, besi, busuk, atau klorin yang menyengat, mengindikasikan adanya kontaminasi organik, mineral, atau zat kimia.
  • Tidak Berasa: Air bersih seharusnya tidak memiliki rasa apa pun. Rasa asin, pahit, manis, atau logam menunjukkan adanya kandungan mineral berlebih atau kontaminan kimia.
  • Suhu Normal: Suhu air bersih idealnya adalah suhu lingkungan atau sedikit di bawahnya, sekitar 10-25°C. Fluktuasi suhu yang ekstrem dapat mempengaruhi kelarutan gas dan mineral, serta menjadi indikasi adanya pembuangan limbah termal.
  • Tidak Keruh: Kekeruhan menunjukkan adanya partikel-partikel tersuspensi seperti lumpur, tanah liat, atau bahan organik mikroskopis. Air yang keruh tidak hanya tidak enak dilihat, tetapi juga dapat melindungi mikroorganisme patogen dari proses desinfeksi. Tingkat kekeruhan diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Unit (NTU), dengan standar yang sangat rendah untuk air minum.
  • Tidak Mengandung Zat Padat Terlarut (TDS): Meskipun tidak terlihat, TDS adalah jumlah total ion, molekul, dan koloid yang terlarut dalam air. Kadar TDS yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi rasa air dan menunjukkan adanya akumulasi mineral atau kontaminan.
Baca Juga:  ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua maksud hadis tersebut adalah​

2. Syarat Kimiawi Air Bersih

Syarat kimiawi jauh lebih kompleks karena melibatkan berbagai senyawa dan elemen yang mungkin tidak terlihat atau tercium, tetapi memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan. Untuk sebutkan dan jelaskan syarat air bersih dari sisi kimiawi, kita perlu memperhatikan berbagai parameter.

  • Derajat Keasaman (pH) Netral: Air bersih harus memiliki pH antara 6.5 hingga 8.5. pH yang terlalu rendah (asam) dapat korosif bagi pipa dan melepaskan logam berat, sementara pH yang terlalu tinggi (basa) dapat menyebabkan rasa pahit dan pengendapan mineral.
  • Tidak Mengandung Logam Berat Berbahaya: Keberadaan logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), arsen (As), atau kromium (Cr) bahkan dalam jumlah kecil sangat berbahaya bagi kesehatan. Logam-logam ini bersifat toksik dan karsinogenik.
  • Kadar Kesadahan Air yang Wajar: Kesadahan air disebabkan oleh ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Air yang terlalu sadah (keras) dapat menyebabkan kerak pada peralatan rumah tangga dan mengganggu rasa, sedangkan air yang terlalu lunak dapat bersifat korosif.
  • Zat Kimia Anorganik:
    • Nitrat dan Nitrit: Konsentrasi tinggi nitrat dan nitrit, yang sering berasal dari pupuk pertanian dan limbah, dapat menyebabkan methemoglobinemia (blue baby syndrome) pada bayi dan berpotensi karsinogenik.
    • Fluorida: Kadar fluorida yang optimal penting untuk kesehatan gigi, tetapi terlalu tinggi dapat menyebabkan fluorosis (gigi belang).
    • Klorida: Kadar klorida yang tinggi dapat menyebabkan rasa asin pada air.
    • Sulfat: Konsentrasi sulfat yang terlalu tinggi dapat memiliki efek pencahar.
  • Zat Kimia Organik: Air bersih harus bebas dari zat organik berbahaya seperti pestisida, herbisida, senyawa poliklorinasi bifenil (PCB), dan bahan bakar minyak. Kontaminasi ini umumnya berasal dari aktivitas industri atau pertanian.
  • Klorin Sisa (Residual Chlorine): Untuk air yang telah didisinfeksi, adanya sedikit klorin sisa (0.1–0.5 mg/L) sangat penting sebagai pelindung dari kontaminasi ulang selama distribusi, tetapi tidak boleh berlebihan agar tidak menimbulkan bau dan rasa yang tidak diinginkan.
Baca Juga:  Tempo lagu pada saat menyanyikan lagu aku anak indonesia adalah

3. Syarat Mikrobiologi Air Bersih

Ini adalah aspek paling krusial dalam menentukan keamanan air untuk dikonsumsi. Kontaminasi mikrobiologi seringkali tidak terlihat, tidak berbau, dan tidak berasa, namun sangat mematikan. Saat kita sebutkan dan jelaskan syarat air bersih dari segi mikrobiologi, fokus utamanya adalah ketiadaan patogen.

  • Bebas Bakteri Patogen: Air bersih harus bebas sama sekali dari bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Indikator utama keberadaan kontaminasi tinja adalah adanya bakteri koliform fekal, terutama Escherichia coli (E. coli).
    • Escherichia coli (E. coli): Kehadiran E. coli dalam air menunjukkan kontaminasi tinja segar dan menjadi indikator kuat adanya patogen berbahaya lainnya (virus, protozoa, dan bakteri patogen lain) yang juga berasal dari kotoran. Standar air bersih adalah 0 koloni/100 mL sampel.
    • Total Koliform: Meskipun tidak semua koliform bersifat patogen, kehadirannya secara umum menunjukkan adanya kontaminasi mikrobiologi. Standar umumnya adalah 0 koloni/100 mL untuk air minum.
  • Bebas Virus dan Protozoa: Selain bakteri, air bersih juga harus bebas dari virus (misalnya Rotavirus, Norovirus, Hepatitis A) dan protozoa (misalnya Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum) yang dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal dan infeksi lainnya. Meskipun pengujian langsung virus dan protozoa lebih kompleks, ketiadaan E. coli seringkali dijadikan indikator.

Mengapa Memenuhi Syarat Air Bersih Itu Penting?

Memastikan bahwa air yang kita gunakan memenuhi ketiga persyaratan—fisik, kimiawi, dan mikrobiologi—adalah investasi langsung untuk kesehatan dan kesejahteraan. Kegagalan dalam memenuhi salah satu syarat ini dapat berakibat fatal.

  • Pencegahan Penyakit: Ini adalah alasan utama. Air yang terkontaminasi adalah jalur utama penyebaran penyakit menular.
  • Meningkatkan Kualitas Hidup: Air bersih memungkinkan kita untuk hidup lebih sehat, produktif, dan terhindar dari beban penyakit yang dapat dihindari.
  • Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Akses terhadap air bersih adalah komponen vital dari tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), mempengaruhi pendidikan, ekonomi, dan kesetaraan.
Baca Juga:  Yang termasuk output jangka panjang dari kurikulum nasional adalah​

Uji Kualitas Air: Bagaimana Kita Tahu Air Kita Bersih?

Setelah kita berhasil sebutkan dan jelaskan syarat air bersih, langkah selanjutnya adalah bagaimana memastikan air yang kita konsumsi benar-benar memenuhi standar tersebut. Proses pengujian kualitas air adalah jawabannya.

Proses Pengujian

Pengujian kualitas air dilakukan di laboratorium khusus dengan menggunakan metode analisis standar. Sampel air diambil sesuai prosedur dan kemudian dianalisis untuk setiap parameter fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Hasilnya dibandingkan dengan baku mutu air bersih yang ditetapkan oleh pemerintah.

Standar Nasional dan Internasional

Di Indonesia, baku mutu air bersih diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), seperti Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Standar ini mencakup batasan maksimum untuk setiap parameter yang telah kita bahas. Secara internasional, World Health Organization (WHO) juga mengeluarkan pedoman kualitas air minum yang menjadi acuan global.

Parameter Utama Uji

  • Fisik: Kekeruhan, warna, bau, rasa, suhu.
  • Kimiawi: pH, TDS, kesadahan, konsentrasi logam berat (Fe, Mn, Pb, Hg, As), nitrat, nitrit, klorida, sulfat, fluorida, zat organik.
  • Mikrobiologi: Kehadiran E. coli dan total koliform.

Frekuensi Pengujian

Pengujian kualitas air tidak bisa dilakukan hanya sekali. Sumber air yang berbeda memiliki risiko kontaminasi yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengujian rutin dan berkala sangat diperlukan, terutama untuk sistem penyediaan air minum publik, untuk memantau perubahan kualitas air dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Menjamin Air Bersih

Menjamin ketersediaan air bersih adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah memiliki peran dalam membuat regulasi, melakukan pengawasan, dan menyediakan infrastruktur pengolahan serta distribusi air bersih. Sementara itu, masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga sumber air, tidak mencemari lingkungan, dan memastikan pengolahan air di tingkat rumah tangga (misalnya dengan merebus air) jika diperlukan. Edukasi tentang pentingnya air bersih dan cara menjaganya juga merupakan bagian integral dari upaya ini.

Kesimpulan

Memahami dan menerapkan standar air bersih adalah langkah fundamental untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Kita telah sebutkan dan jelaskan syarat air bersih yang mencakup tiga domain krusial: fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Air yang bersih secara fisik harus jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Secara kimiawi, air harus bebas dari zat berbahaya dan memiliki keseimbangan pH serta mineral yang tepat. Yang terpenting, secara mikrobiologi, air harus bebas dari bakteri patogen dan mikroorganisme berbahaya lainnya. Dengan memahami persyaratan ini, kita dapat lebih proaktif dalam memastikan bahwa air yang kita konsumsi setiap hari aman, sehat, dan mendukung kehidupan yang berkualitas.

Tinggalkan komentar