Sebutkan dan jelaskan perbedaan dan persamaan antara bank umum dan bank dan bank pengkresitqn rakyat BPR
Jawaban 1 :
Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya baik secara konvensional maupun mengikuti prinsip syariah, dimana dalam melaksanakan kegiatannya bank tersebut menyediakan jasa dalam pembayaran atau transaksi keuangan.BPR adalah bank yang tujuannya pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan Bank Umum, namun Bank jenis ini tidak memberikan jasa dalam kegiatan pembayaran.
Persamaan Bank Umum dan BPR
Tentunya kedua jenis bank tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Berikut adalah persamaan antara Bank Umum dengan BPR:
1. Kesamaan Larangan
Baik Bank Umum maupun BPR, keduanya sama-sama memberlakukan pelarangan dalam melakukan penyertaan modal.
2. Kesamaan Tujuan
Baik Bank Umum maupun BPR, keduanya adalah lembaga keuangan yang fungsinya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali. Hal tersebut dilakukan demi terwujudnya tujuan bank, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak.
Perbedaan Bank Umum dan BPR
Setelah menemukan persamaan antara Bank Umum dengan BPR, mari kita lihat apa perbedaan antara Bank Umum dengan BPR., yaitu sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Kegiatan
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, dalam melaksanakan kegiatannya sebagai bank, keduanya memiliki perbedaan, yaitu bank umum memberikan jasa dalam kegiatan transaksi atau jasa lalu lintas pembayaran sementara BPR tidak. Jasa lalu lintas pembayaran yang dimaksud adalah jasa yang diberikan oleh perbankan saat nasabahnya mengalami masalah kliring maupun dalam usaha valuta asing. Sementara BPR dalam kegiatannya tidak menyediakan jasa kliring dan kegiatan usaha valuta asing. Karena BPR tidak menerima dana melalui simpanan Giro. Oleh karena itu, BPR juga tidak membuka jasa kliring.
2. Bentuk simpanan dana
Bank Umum dalam melakukan kegiatan simpanan dana yang dihimpun dari masyarakat dapat berupa simpanan Giro, simpanan deposito, dan simpanan tabungan, serta dapat melakukan transaksi giral. Selain itu dapat juga melakukan jasa lainnya yang dipersamakan misalnya seperti memberikan kredit, memberikan penempatan dana sesuai dengan prinsip syariah yang di tetapkan oleh Bank Indonesia, menempatkan dana dalam bentuk sertifikat BI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan tabungan pada bank lain. Sementara BPR tidak melakukan penghimpunan dana berupa giro maupun sertifikat deposito. Jadi, BPR hanya menerima berupa tabungan dan deposito.
3. Jumlah minimal modal
Minimal modal yang dibutuhkan untuk membuka bank umum minimal sebesar Rp 3.000.000.000.00 sementara BPR hanya membutuhkan Rp 2.000.000.000. Meskipun biasanya syarat modal untuk membuka BPR ini bervariasi antar wilayah.
4. Perbedaan Secara Fisik
Secara fisik kita dapat melihat perbedaan antara Bank Umum dengan BPR. Biasanya Bank Umum memiliki bangunan gedung yang besar, memiliki banyak karyawan, memiliki banyak pilihan dalam penyediaan program perbankan, dan mayoritas terkenal dikalangan masyarakat karena kegiatan promosi yang dilakukan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa Bank Umum ini sifatnya adalah komersil. Kondisinya tentu berbeda dengan BPR yang secara fisik masih sederhana dan tidak banyak dikenal oleh masyarakat.Perbedaan fisik yang terjadi ini sesuai dengan ketentuan modal yang diberlakukan dalam membuka kedua jenis bank yang berbeda tersebut. seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa untuk membuka Bank Umum, modal yang diperlukan lebih besar daripada membuka BPR. Contohnya seperti di Jabodetabek, modal yang dibutuhkan untuk BPR hanya sebesar 2 milyar, dan bahkan BPR yang terletak di luar Jabodetabek hanya membutuhkan modal 500 juta saja. Berbeda dengan Bank Umum yang membutuhkan modal sebesar 3 triliyun. Perbedaan modal di antara kedua jenis bank tersebut tentunya memberikan pengaruh terhadap pelayanan yang diberikan pada nasabah. Biasanya, anda akan mendapatkan pelayanan yang lebih cepat jika melakukan kegiatan transaksi di BPR. Sebab antrian di BPR tidak panjang dan sifatnya kekeluargaan, hal ini disebabkan oleh gedungnya yang kecil. Namun, jika yang anda cari adalah variasi dalam penyediaan pelayanan perbankan untuk solusi dari kebutuhan anda, maka anda bisa pergi ke Bank Umum. Selain itu, biasanya jumlah wilayah kantor operasional BPR dibatasi dalam satu provinsi. Sampai pada tahun 2006, Bank Indonesia mencatat jumlah BPR yang ada di Indonesia mencapai 1.935 buah. Biasanya BPR terletak di perdesaan, di daerah, ataupun di perbatasan kota. Sementara Bank Umum biasanya lebih sering kita jumpai di wilayah perkotaan.
Dijawab Oleh :
Ahmad Hidayat, S. Pd.
Jawaban 2 :
Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya baik secara konvensional maupun mengikuti prinsip syariah, dimana dalam melaksanakan kegiatannya bank tersebut menyediakan jasa dalam pembayaran atau transaksi keuangan.BPR adalah bank yang tujuannya pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan Bank Umum, namun Bank jenis ini tidak memberikan jasa dalam kegiatan pembayaran.
Dijawab Oleh :
Dedi Setiadi, S. Pd. M.Pd.
Penjelasan :
Memahami Ekosistem Perbankan di Indonesia
Sistem perbankan di Indonesia dirancang untuk memenuhi berbagai segmen kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan, di mana mereka menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau kredit. Fungsi ini esensial untuk memobilisasi dana dan mengalokasikan sumber daya keuangan secara efisien, mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Di bawah payung regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pengawasan Bank Indonesia (BI), Bank Umum dan BPR beroperasi dengan karakteristik uniknya masing-masing. Bank Umum dikenal dengan skala operasi yang luas dan layanan yang komprehensif, sementara BPR memiliki fokus yang lebih spesifik pada segmen pasar tertentu. Keberadaan kedua jenis bank ini menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Perbedaan Mendasar antara Bank Umum dan BPR
Mengenali perbedaan bank umum dan bpr adalah kunci untuk memahami peran masing-masing dalam perekonomian. Meskipun sama-sama menawarkan produk simpanan dan pinjaman, lingkup dan jangkauan layanan mereka sangat kontras.
Lingkup Kegiatan Operasional
Salah satu perbedaan bank umum dan bpr yang paling mencolok terletak pada lingkup kegiatan operasionalnya. Bank Umum memiliki jangkauan layanan yang sangat luas, tidak hanya terbatas pada satu wilayah geografis saja, melainkan beroperasi secara nasional bahkan internasional. Bank jenis ini diperbolehkan untuk melakukan transaksi dalam valuta asing, transfer antarnegara, dan menyediakan berbagai layanan perbankan yang kompleks. Jaringan cabangnya tersebar di berbagai kota dan daerah, didukung oleh infrastruktur teknologi yang canggih.
Sebaliknya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki lingkup kegiatan yang lebih terbatas dan bersifat lokal. BPR umumnya beroperasi di wilayah kabupaten atau kota tertentu, dan tidak diperbolehkan membuka cabang di luar area operasional yang telah ditetapkan. BPR juga tidak diperkenankan melakukan kegiatan dalam valuta asing, melayani lalu lintas pembayaran (seperti giro dan kliring), atau mengikuti transaksi derivatif. Fokus utama BPR adalah pada komunitas lokal dan pengembangan ekonomi daerah.
Produk dan Layanan yang Ditawarkan
Perbedaan bank umum dan bpr juga terlihat jelas dari ragam produk dan layanan yang mereka sajikan kepada nasabah. Bank Umum menawarkan portofolio produk yang sangat beragam dan lengkap. Ini mencakup:
- Simpanan: Tabungan, giro, deposito berjangka, tabungan berjangka.
- Kredit: Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), kredit multiguna, kredit investasi, kredit modal kerja, kartu kredit.
- Layanan Pembayaran: Mobile banking, internet banking, ATM, transfer antarbank, kliring, RTGS, pembayaran tagihan (listrik, air, telepon).
- Layanan Lain: Bancassurance (asuransi melalui bank), layanan investasi (reksa dana, obligasi), valuta asing, layanan korporasi, dan treasury.
Sementara itu, BPR memiliki produk dan layanan yang lebih sederhana dan terfokus, menyesuaikan dengan segmen pasar lokalnya. Produk utama BPR meliputi:
- Simpanan: Tabungan dan deposito berjangka.
- Kredit: Umumnya kredit mikro, kredit modal kerja usaha kecil, dan kredit konsumsi dengan plafon yang lebih kecil.
- Layanan Pembayaran: BPR tidak dapat mengeluarkan kartu kredit, tidak melayani giro, kliring, atau transaksi valuta asing. Namun, beberapa BPR modern telah mulai menyediakan layanan transfer antarbank melalui pihak ketiga dan fitur pembayaran tagihan dasar.
Modal dan Skala Usaha
Aspek modal dan skala usaha merupakan perbedaan bank umum dan bpr fundamental lainnya. Bank Umum umumnya memiliki modal dasar yang jauh lebih besar, memungkinkan mereka untuk berinvestasi dalam teknologi canggih, memperluas jaringan cabang dan ATM secara masif, serta mengelola portofolio kredit yang lebih besar dan beragam. Skala usahanya mencakup nasabah individu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga korporasi besar.
Sebaliknya, BPR didirikan dengan persyaratan modal yang relatif lebih kecil. Skala usahanya juga lebih terbatas, dengan fokus utama pada pelayanan UMKM dan masyarakat di pedesaan atau pinggiran kota yang mungkin belum terjangkau oleh layanan Bank Umum. Keterbatasan modal ini juga memengaruhi kemampuan BPR untuk berinvestasi pada teknologi canggih dan memperluas jangkauan layanan digitalnya secara signifikan.
Persamaan antara Bank Umum dan BPR: Pilar Keuangan yang Sama
Meskipun terdapat banyak perbedaan bank umum dan bpr dalam operasionalnya, keduanya memiliki beberapa persamaan mendasar yang menjadikan mereka bagian integral dari sistem keuangan Indonesia.
Fungsi Intermediasi Keuangan
Baik Bank Umum maupun BPR sama-sama menjalankan fungsi intermediasi keuangan. Keduanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan (tabungan dan deposito) dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk pinjaman atau kredit. Fungsi ini krusial untuk menggerakkan roda perekonomian, di mana dana yang dihimpun dari pihak surplus disalurkan kepada pihak yang membutuhkan pendanaan untuk investasi atau konsumsi.
Regulasi dan Pengawasan
Perbedaan bank umum dan bpr tidak berlaku dalam hal regulasi dan pengawasan. Keduanya berada di bawah pengawasan ketat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator sektor jasa keuangan. OJK memastikan bahwa kedua jenis bank ini beroperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan melindungi kepentingan nasabah. Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga berperan dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem pembayaran.
Perlindungan Nasabah oleh LPS
Nasabah Bank Umum dan BPR sama-sama mendapatkan perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS menjamin simpanan nasabah hingga batas tertentu (saat ini Rp 2 miliar per nasabah per bank), asalkan bank tersebut adalah peserta LPS dan memenuhi syarat-syarat penjaminan. Ini memberikan rasa aman bagi nasabah, memastikan bahwa dana mereka aman meskipun terjadi masalah pada bank.
Peran dalam Perekonomian Nasional
Meskipun dengan cara dan segmen yang berbeda, Bank Umum dan BPR sama-sama memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Bank Umum melayani spektrum yang luas, termasuk proyek-proyek besar dan perdagangan internasional, sementara BPR fokus pada pemberdayaan UMKM dan masyarakat pedesaan, yang merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan. Keduanya saling melengkapi untuk menciptakan sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Peran dan Target Pasar Masing-Masing
Memahami perbedaan bank umum dan bpr dari sisi target pasar membantu kita mengidentifikasi siapa yang paling diuntungkan oleh layanan masing-masing.
Bank Umum: Melayani Semua Lapisan Masyarakat
Bank Umum menargetkan semua lapisan masyarakat, mulai dari individu dengan berbagai tingkat pendapatan, UMKM, hingga korporasi besar. Mereka melayani kebutuhan finansial yang kompleks seperti pembiayaan proyek besar, transaksi ekspor-impor, pengelolaan aset, hingga layanan perbankan digital yang canggih untuk nasabah retail modern. Dengan jangkauan yang luas, Bank Umum bertindak sebagai pusat layanan keuangan satu atap bagi hampir semua entitas ekonomi.
BPR: Fokus pada UMKM dan Masyarakat Pedesaan
BPR secara spesifik menargetkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta masyarakat pedesaan atau di daerah pinggiran yang mungkin kesulitan mengakses layanan Bank Umum. Mereka berperan vital dalam memberikan akses kredit yang lebih mudah dan cepat bagi pengusaha kecil, petani, atau pedagang pasar, seringkali dengan persyaratan yang lebih fleksibel dan pendekatan personal. BPR juga aktif dalam mempromosikan literasi keuangan di komunitas lokalnya, mendekatkan layanan perbankan kepada mereka yang belum terjamah oleh Bank Umum. Dengan demikian, BPR menjadi agen penting dalam inklusi keuangan.
Memilih Layanan Perbankan yang Tepat: Memahami Kebutuhan Anda
Setelah memahami perbedaan bank umum dan bpr, keputusan untuk memilih lembaga keuangan yang tepat akan sangat bergantung pada kebutuhan dan prioritas Anda.
- Jika Anda membutuhkan layanan perbankan yang lengkap, seperti kartu kredit, giro, valas, mobile banking canggih, atau pinjaman besar untuk korporasi, Bank Umum adalah pilihan yang tepat.
- Namun, jika Anda adalah pelaku UMKM yang mencari kredit usaha dengan proses yang lebih personal dan cepat, atau tinggal di daerah pedesaan yang ingin akses mudah untuk menabung dan mendapatkan pinjaman mikro, BPR bisa menjadi solusi yang lebih sesuai. Pertimbangkan juga suku bunga, persyaratan pinjaman, serta kenyamanan lokasi dan layanan pelanggan yang ditawarkan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, perbedaan bank umum dan bpr sangat signifikan, mencakup lingkup kegiatan, produk, skala usaha, hingga target pasar. Bank Umum menawarkan layanan perbankan yang komprehensif untuk skala nasional dan internasional, sedangkan BPR fokus pada segmen UMKM dan masyarakat pedesaan dengan produk yang lebih sederhana dan pendekatan lokal. Namun, di balik perbedaan tersebut, keduanya memiliki persamaan fundamental sebagai lembaga intermediasi keuangan yang diatur dan diawasi OJK, dijamin oleh LPS, serta berperan penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Memahami karakteristik unik masing-masing akan membimbing Anda dalam memilih mitra perbankan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.