ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua maksud hadis tersebut adalah
Jawaban 1 :
Hadist tersebut mewajibkan seorang anak untuk berbakti kepada kedua orangtuanya serta dilarang untuk durhaka terhadap keduanya. Jika orang tua ridho terhadap anaknya, maka Allah pun akan ridho terhadap anak itu, sehingga akan diberikan kemudahan dalam pencapaiannya. Namun jika orngtua marah terhadap anaknya, Allah pun akan marah terhadap anak itu sehingga akan dipersulit segala urusannya.
Semoga membantu ya, kak!
Sehat selalu!
Dijawab Oleh :
Dedi Setiadi, S. Pd. M.Pd.
Jawaban 2 :
Hadist berbakti kepada orangtua
Penjelasan:
semoga bermanfaaat
Dijawab Oleh :
Ahmad Hidayat, S. Pd.
Penjelasan :
Memahami Makna Hadis: Fondasi Ketaatan dalam Islam
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abdullah bin Amr ini merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk karakter dan etika seorang muslim. Ia secara eksplisit menyatakan bahwa ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua. Makna yang terkandung di dalamnya sangatlah mendalam; ia bukan berarti Allah SWT tidak memiliki kehendak-Nya sendiri, melainkan menunjukkan bahwa Allah SWT telah menetapkan ridho dan murka-Nya sebagian besar melalui sikap dan perasaan orang tua terhadap anak-anak mereka.
Ini adalah bentuk penghormatan dan pengagungan Allah SWT terhadap kedudukan orang tua, yang telah menjadi perantara kelahiran dan pengasuhan seorang hamba di dunia ini. Ketaatan kepada orang tua, selama tidak bertentangan dengan syariat Allah, dianggap sebagai salah satu bentuk ketaatan tertinggi kepada-Nya. Sebaliknya, menyakiti hati atau menentang orang tua akan mendatangkan kemurkaan Allah SWT. Oleh karena itu, mencari ridho allah ridho orang tua
menjadi prioritas utama.
Kedudukan Orang Tua dalam Pandangan Islam
Islam menempatkan orang tua pada posisi yang sangat mulia, sebuah kedudukan yang hampir setara dengan hak Allah SWT dalam hal ketaatan dan penghormatan. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ secara berulang-ulang menekankan pentingnya berbakti kepada mereka.
Perintah Berbakti kepada Orang Tua dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an secara tegas memerintahkan umat Islam untuk berbuat baik kepada orang tua (ihsan). Perintah ini sering kali disebutkan setelah perintah untuk beribadah hanya kepada Allah SWT, menunjukkan betapa agungnya kedudukan mereka. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 23-24:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.'”
Ayat ini bukan hanya melarang perkataan kasar, bahkan mengisyaratkan larangan terhadap ekspresi ketidaksenangan sekecil apa pun (ah
). Ini menegaskan bahwa ridho allah ridho orang tua
dimulai dari rasa hormat yang paling mendasar.
Derajat Ketaatan yang Tinggi
Ketaatan kepada orang tua, sepanjang tidak melanggar syariat Islam, ditempatkan pada derajat yang sangat tinggi. Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang amal yang paling dicintai Allah, beliau menjawab: “Salat pada waktunya.” Kemudian ditanya lagi: “Setelah itu apa?” Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengindikasikan bahwa setelah kewajiban primer kepada Allah, berbakti kepada orang tua adalah amal yang paling utama, yang secara langsung berkorelasi dengan ridho allah ridho orang tua
.
Pengorbanan dan Kasih Sayang Orang Tua
Kedudukan mulia orang tua tidak lepas dari pengorbanan luar biasa yang telah mereka curahkan. Ibu telah mengandung dengan susah payah, melahirkan dengan rasa sakit, dan menyusui selama dua tahun penuh, belum lagi pengasuhan dan pendidikan yang tak terhingga. Ayah pun berjuang keras mencari nafkah dan melindungi keluarga. Kasih sayang mereka tulus dan tanpa pamrih. Mengingat semua ini, adalah kewajiban seorang anak untuk membalas kebaikan mereka, setidaknya dengan berbuat baik dan mencari ridho allah ridho orang tua
mereka.
Implikasi Praktis dari Ridho Orang Tua terhadap Ridho Allah
Memahami bahwa ridho allah ridho orang tua
adalah satu kesatuan memiliki implikasi besar dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. Mencari ridho mereka bukan hanya kewajiban, tetapi juga investasi untuk keberkahan hidup.
Bentuk-bentuk Bakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, baik yang bersifat material maupun spiritual. Beberapa di antaranya meliputi:
- Berbicara dengan lemah lembut dan sopan: Hindari kata-kata kasar atau nada tinggi, meskipun dalam kondisi emosi.
- Mendengarkan nasihat dan perintah mereka: Selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
- Membantu pekerjaan rumah tangga: Ringankan beban mereka sesuai kemampuan.
- Merawat mereka di usia tua: Menyediakan kebutuhan mereka, mengurus kesehatan, dan memberikan perhatian penuh.
- Menjaga nama baik mereka: Baik saat mereka masih hidup maupun setelah meninggal dunia.
- Mendoakan mereka: Memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan untuk mereka, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Ini adalah salah satu bentuk bakti yang paling penting untuk meraih
ridho allah ridho orang tua
. - Menjalin silaturahim dengan kerabat dan teman-teman mereka: Sebagai bentuk penghormatan dan melanjutkan kebaikan mereka.
Menghindari Kemurkaan Orang Tua: Konsekuensi Fatal
Sebagaimana ridho allah ridho orang tua
membawa keberkahan, kemurkaan orang tua dapat membawa akibat yang sangat buruk. Islam sangat keras melarang perbuatan durhaka (uquq al-walidain).
Dosa Durhaka dan Azabnya
Durhaka kepada orang tua adalah termasuk salah satu dosa besar yang dapat menyebabkan hilangnya keberkahan dan mendatangkan azab di dunia maupun di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Ada dua dosa yang Allah segera berikan balasannya di dunia, yaitu berbuat zalim dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR. Al-Hakim). Dosa ini tidak hanya menghalangi masuk surga, tetapi juga dapat membuat kehidupan di dunia terasa sempit dan penuh kesulitan. Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari tidak adanya ridho allah ridho orang tua
.
Hilangnya Keberkahan Hidup
Anak yang durhaka kepada orang tuanya sering kali mendapati hidupnya dipenuhi dengan masalah, rezeki yang tidak lancar, keberkahan yang lenyap, dan hati yang tidak tenang. Kemurkaan orang tua seolah menjadi hijab antara dirinya dengan rahmat dan pertolongan Allah SWT. Sebaliknya, anak yang berbakti akan merasakan keberkahan dalam setiap aspek kehidupannya, karena ia telah mengantongi ridho allah ridho orang tua
.
Tantangan dan Batasan dalam Mencari Ridho Orang Tua
Meskipun ridho allah ridho orang tua
adalah tujuan utama, ada kalanya seorang anak dihadapkan pada situasi yang kompleks. Batasan ketaatan kepada orang tua adalah ketika perintah mereka bertentangan dengan perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat 15, Allah SWT berfirman:
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Ayat ini menjelaskan bahwa ketaatan kepada orang tua adalah mutlak selama tidak mengarah pada kemaksiatan atau kesyirikan. Jika mereka memerintahkan sesuatu yang melanggar syariat, seorang anak tidak wajib menaatinya, namun tetap wajib memperlakukan mereka dengan ihsan dan berkata-kata baik. Menolak perintah maksiat tetap harus dilakukan dengan cara yang paling santun dan penuh hormat, tanpa menyakiti hati mereka. Ini adalah keseimbangan yang harus dijaga dalam meraih ridho allah ridho orang tua
tanpa mengorbankan iman.
Kesimpulan
Hadis “Ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan murkanya Allah ada pada murka orang tua” adalah pengingat yang kuat akan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Kedudukan mereka dalam Islam sangat agung, dan pintu-pintu keberkahan serta rahmat Allah banyak terbuka melalui kerelaan dan restu mereka. Mengupayakan ridho allah ridho orang tua
bukanlah pilihan, melainkan kewajiban bagi setiap muslim yang mendambakan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Mari kita senantiasa merenungi pengorbanan mereka, mendoakan kebaikan bagi mereka, dan berupaya sekuat tenaga untuk menyenangkan hati mereka. Dengan demikian, insya Allah, kita akan meraih ridho allah ridho orang tua
yang akan menjadi bekal terbaik dalam meniti kehidupan ini, serta menjadi kunci kebahagiaan abadi di sisi-Nya.