Pengertian Yurisprudensi di negara-negara Common Law adalah

Pengertian Yurisprudensi di negara-negara Common Law adalah ?
A. Ilmu hukum
B. Putusan pengadilan
C. Pendapat para ahli hukum
D. Perjanjian antarbangsa
E. Hukum perdata

Jawaban 1 : 

B. Putusan pengadilan

Penjelasan:

Dalam sistem Common Law, yurisprudensi merujuk pada prinsip-prinsip hukum yang dikembangkan melalui putusan-putusan pengadilan.

Dijawab Oleh : 

Yuyun Yulianti, S. Pd.

Jawaban 2 : 

B. Putusan pengadilan

Dijawab Oleh : 

Ahmad Hidayat, S. Pd.

Penjelasan :

Tentang Perusahaan

Oke, anggap aja kita lagi ngomongin sebuah “perusahaan” super besar dan berpengaruh, namanya Sistem Hukum Common Law. Perusahaan ini beda banget sama “perusahaan” tempat kita bernaung, yaitu Sistem Hukum Civil Law (Eropa Kontinental) yang dianut Indonesia. Kantor pusatnya ada di Inggris, tapi cabangnya ada di mana-mana, kayak di Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan banyak negara persemakmuran lainnya.

Yang bikin perusahaan ini unik adalah “budaya kerjanya”. Kalau di perusahaan kita (Civil Law), semua SOP (Standard Operating Procedure) itu literally tertulis dalam satu buku panduan super tebal yang namanya undang-undang atau kodifikasi hukum. Semua karyawan harus patuh sama buku itu. Nah, di “perusahaan” Common Law, selain punya buku panduan, mereka punya “tradisi” yang super kuat. Tradisi ini dibentuk dari keputusan-keputusan manajer (baca: hakim) di masa lalu untuk kasus-kasus serupa. Inilah yang menjadi core business mereka.

Deskripsi Pekerjaan

Sekarang, kita masuk ke “posisi” yang lagi kita bahas: Yurisprudensi. Jadi, apa sih job description utama dari yurisprudensi di perusahaan Common Law ini? In a nutshell, pengertian yurisprudensi di negara negara common law adalah B. Putusan pengadilan. Yes, that’s it. The main point.

Biar lebih jelas, mari kita lihat pilihan jawaban lain dan kenapa mereka kurang pas untuk posisi ini:

  • A. Ilmu hukum: Ini terlalu luas. Ilmu hukum itu the whole study, sementara yurisprudensi adalah salah satu produknya yang paling penting di sistem Common Law.
  • C. Pendapat para ahli hukum: Pendapat ahli (doktrin) itu penting, tapi di Common Law, statusnya lebih sebagai supporting role. Keputusan hakimlah yang jadi the star of the show.
  • D. Perjanjian antarbangsa: Ini urusannya hukum internasional, beda “divisi” lagi.
  • E. Hukum perdata: Ini cuma salah satu cabang dari hukum, bukan pengertian yurisprudensi itu sendiri.
Baca Juga:  Bagaimana penulisan surat lamaran pekerjaan yang baik! Tuliskan sistematika penulisan surat lamaran pekerjaan?​

Jadi, job desc utama yurisprudensi di sini adalah menjadi sumber hukum primer. Keputusan hakim di kasus sebelumnya (precedent) itu bukan sekadar referensi, tapi literally menjadi hukum yang harus diikuti oleh hakim-hakim lain di masa depan untuk kasus yang faktanya mirip. It’s a big deal.

Kualifikasi

Untuk bisa “diterima” dan paham betul konsep ini, lo butuh beberapa “kualifikasi” atau mindset khusus. Ini bukan soal gelar, tapi lebih ke cara berpikir.

1. Kemampuan Berpikir Berbasis Kasus

Lo harus bisa melihat hukum dari kacamata kasus per kasus. Di sistem Common Law, pertanyaan utamanya bukan cuma “Apa kata undang-undang?”, tapi juga “Dulu di kasus si A vs si B, hakim mutusin apa ya?”.

2. Paham Konsep Stare Decisis

Ini istilah keren yang artinya “biarkan keputusan yang sudah ada tetap berlaku”. Basically, ini adalah prinsip yang mewajibkan hakim untuk mengikuti putusan dari pengadilan yang lebih tinggi dalam kasus-kasus sebelumnya. Tanpa paham stare decisis, lo bakal susah ngerti kenapa pengertian yurisprudensi di negara negara common law adalah putusan pengadilan yang punya kekuatan mengikat.

3. Skill Analogi yang Kuat

Kualifikasi penting lainnya adalah kemampuan menganalogikan fakta di kasus baru dengan kasus lama yang sudah diputus. Hakim harus pintar-pintar mencari persamaan dan perbedaan untuk menentukan apakah sebuah precedent bisa diterapkan atau tidak.

Responsibiliti

Kalau lo udah punya kualifikasi di atas, sekarang apa “tanggung jawab” lo sebagai orang yang paham konsep ini?

1. Mengaplikasikan Definisi yang Tepat

Tanggung jawab pertama dan utama adalah jangan sampai salah lagi. Ingat selalu bahwa dalam konteks ini, pengertian yurisprudensi di negara negara common law adalah putusan pengadilan yang menciptakan hukum. Bukan yang lain.

Baca Juga:  15. Gerakan bawah tanah yang dilakukan Bani Abbas dipimpin oleh....

2. Bisa Membedakan dengan Sistem Civil Law

Lo harus bisa ngebedain peran yurisprudensi di dua “perusahaan” yang berbeda. Di Indonesia (Civil Law), putusan hakim sebelumnya itu penting sebagai referensi, tapi nggak punya kekuatan mengikat sekuat di negara Common Law. Di sini, hakim tidak terikat pada putusan hakim lain dan sumber hukum utamanya tetap undang-undang.

3. Mengikuti Perkembangan Kasus-Kasus Penting

Di negara Common Law, sebuah putusan pengadilan tinggi untuk kasus besar (landmark case) bisa mengubah “peraturan perusahaan” secara drastis. Jadi, tanggung jawab orang yang paham adalah untuk tetap up-to-date dengan perkembangan ini, karena hukumnya memang terus berevolusi lewat putusan-putusan tersebut.

Benefit

So, what’s in it for you? Apa sih “benefit” atau keuntungan ngerti konsep seribet ini? Well, banyak banget!

  • Anti Bingung-Bingung Club: Lo nggak akan gampang pusing lagi sama istilah hukum. Saat nonton film Hollywood tentang persidangan, lo bakal lebih ngerti alurnya.
  • Wawasan Global: Pemahaman lo soal dunia hukum internasional jadi lebih luas. Lo jadi tahu kenapa sistem hukum di US, UK, atau Australia itu cara kerjanya beda.
  • Nilai Tambah Akademis & Profesional: Buat anak hukum, politik, atau hubungan internasional, ini literally nambah “amunisi” pengetahuan. Buat yang kerja di firma hukum internasional atau perusahaan multinasional, ini basic knowledge yang krusial.

Berkas Persyaratan

Untuk “melamar” pemahaman penuh atas konsep ini, ada beberapa “berkas” yang perlu lo siapkan di dalam pikiran lo.

  • CV (Core Vocabulary): Pastikan lo familiar dengan istilah-istilah ini:
    • Common Law: Sistem hukum yang berbasis pada putusan pengadilan dan preseden.
    • Precedent: Putusan pengadilan terdahulu yang dijadikan dasar untuk kasus serupa di masa depan.
    • Stare Decisis: Prinsip untuk mengikuti preseden yang sudah ada.
    • Case Law: Istilah lain untuk hukum yang dibuat oleh hakim melalui putusan-putusannya.
  • Cover Letter (Core Concept Summary): Tulis ringkasan singkat di otak lo yang isinya: “Pengertian yurisprudensi di negara negara common law adalah kumpulan putusan hakim di masa lalu (precedent) yang berfungsi sebagai sumber hukum primer dan mengikat pengadilan-pengadilan di bawahnya berkat prinsip stare decisis. That’s the whole point.”
  • Portfolio (Contoh Nyata): Simpan satu contoh kasus legendaris, misalnya Donoghue v Stevenson (1932) di Inggris, yang menciptakan konsep “kewajiban berhati-hati” (duty of care) dalam hukum kelalaian. Kasus ini menjadi preseden yang diikuti di ribuan kasus lain setelahnya.
Baca Juga:  Visi misi menjadi calon osis di bidang kesehatan

Kesimpulan

At the end of the day, memahami konsep hukum dari sistem yang berbeda memang butuh extra effort. Tapi, setelah kita bedah bareng-bareng, jadi lebih kebayang kan? Pertanyaan pilihan ganda yang tadinya bikin pusing sekarang jadi terasa lebih simpel.

Jadi, sekali lagi untuk mengunci pemahaman: pengertian yurisprudensi di negara negara common law adalah B. Putusan pengadilan. Bukan sekadar putusan biasa, tapi putusan yang punya kekuatan untuk membentuk, mengubah, dan menjadi hukum itu sendiri. Congratulations, sekarang lo officially “diterima” di klub orang-orang yang paham bedanya yurisprudensi di berbagai belahan dunia. It’s not that complicated, right?

Tinggalkan komentar