Markus 6 ayat 30 sampai 44

Markus 6 ayat 30 sampai 44 ,pliss ka apa tokoh-tokoh yang ada di kita itu dan bentuk pemeliharaan Tuhan,terimakasih kaka yang sudah jawab tolongin ak ya ka besok dikumpulkan

Jawaban 1 : 

alam Markus 6 ayat 30-44 dikisahkan bahwa Tuhan Yesus memberi makan pada lima ribu orang. Mukjizat Tuhan ini, bisa kita temukan pada Yohanes bab 6, Lukas bab 9, dan Matius bab 14.

Saya ambil kisah nya dari Yohanes bab 6 ya

Tokoh di dalam kisah ini ada: Tuhan Yesus, Kedua Belas Murid Tuhan Yesus (Filipus dan Andreas ikut berbicara kepada Tuhan Yesus)
Bentuk pemeliharaan Tuhan terhadap kita yaitu belas kasihnya. Kita akan melihat belas kasihan Yesus dalam kisah ini. Dia merasakan kebutuhan mereka pada tingkat yang paling dalam. Dia merasakan rasa lapar mereka seolah-olah itu terjadi padanya. Dia merasakan sakitnya penyakit mereka, luka-luka mereka. Dia merasakan kelelahan mereka dan merasakan kehilangan mereka karena dosa-dosa mereka.
Kita juga akan melihat prioritas jelas yang Yesus berikan pada pelayanan Firman. Sementara Dia merasakan semua kebutuhan duniawi mereka. Begitulah cara Dia menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang hanya domba tanpa gembala. Kita juga akan melihat hikmat Kristus dalam melatih para rasul, dan kita dapat menempatkan diri kita pada posisi mereka. Meskipun kita bukan rasul, kita dapat melihat ketika Yesus menarik para rasul-Nya ke dalam apa yang Dia lakukan, ke dalam strategi-Nya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, kita dapat melihat strategi-Nya untuk menjangkau dunia hingga akhir zaman, dalam menarik murid-murid, para rasul, dan kemudian di generasi-generasi mendatang, para murid setelah beliau akan berbagi kasih sayang-Nya kepada orang-orang miskin, orang-orang yang kelaparan, orang-orang yang terluka, dan khususnya bagi mereka yang terhilang.

Dijawab Oleh : 

Ahmad Hidayat, S. Pd.

Jawaban 2 : 

Dalam Markus 6 ayat 30-44 dikisahkan bahwa Tuhan Yesus memberi makan pada lima ribu orang. Mukjizat Tuhan ini, bisa kita temukan pada Yohanes bab 6, Lukas bab 9, dan Matius bab 14.

Dijawab Oleh : 

Dedi Setiadi, S. Pd. M.Pd.

Penjelasan :

Tentang Perusahaan

Sebelum kita ngomongin job desc, kita kenalan dulu sama “Perusahaan”-nya. Anggap aja ini sebuah divine project yang CEO-nya langsung Yesus Kristus. Visi-misinya clear: membawa kabar baik, pemulihan, dan kasih ke seluruh dunia. Ini bukan startup biasa yang ngejar valuasi, tapi sebuah gerakan abadi yang “profit”-nya adalah jiwa-jiwa yang diselamatkan dan kehidupan yang diubahkan.

Baca Juga:  Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!

Dalam konteks renungan Markus 6 30 44, “Perusahaan” ini lagi dalam fase ekspansi. Tim inti, yaitu para murid, baru aja balik dari “perjalanan dinas” perdana mereka. Mereka udah berhasil ngusir setan dan menyembuhkan orang sakit. Basically, mereka lagi on fire. Tapi, sehebat-hebatnya tim, pasti ada capeknya. Dan di sinilah keunikan “Perusahaan” ini terlihat: Sang CEO sangat peduli dengan well-being tim-nya.

Deskripsi Pekerjaan

Setelah para murid lapor hasil kerja mereka, Yesus ngajak mereka buat work-life balance. “Marilah kita ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” (Markus 6:31). Job desc utamanya saat itu literally cuma satu: Istirahat. Sounds like a dream job, right? Tapi, di tengah jalan, ada “kendala” tak terduga: ribuan orang udah nungguin mereka di seberang danau.

Situasi berubah drastis. Rencana buat healing dan recharge batal total. Justru, muncul “proyek dadakan” yang skalanya masif: Memberi Makan 5000 Laki-Laki (belum termasuk perempuan dan anak-anak) di lokasi terpencil, tanpa logistik yang memadai. Inilah titik krusial dari renungan Markus 6 30 44, di mana kelelahan manusia bertemu dengan tuntutan pelayanan yang luar biasa besar.

Kualifikasi

Siapa aja sih tokoh-tokoh atau “karyawan” yang terlibat dalam proyek dadakan ini? Yuk, kita bedah kualifikasi mereka.

1. Yesus (The CEO / Project Manager)

  • Penuh Belas Kasihan: Kualifikasi utama-Nya. Melihat orang banyak, Ia nggak ngeliat mereka sebagai gangguan, tapi sebagai “domba-domba yang tidak mempunyai gembala” (ayat 34). Empatinya level divine.
  • Solutif & Visioner: Saat tim-Nya panik, Dia tetap tenang. Dia udah punya solusi bahkan sebelum masalahnya diutarakan.
  • Memiliki Kuasa Tak Terbatas: Ini privilege utama-Nya. Dia adalah sumber dari segala mukjizat.

2. Para Murid (The Project Team)

  • Lelah tapi Taat: Mereka capek banget, tapi pas Yesus kasih instruksi baru, mereka tetap nurut. Ini soft skill yang paling penting.
  • Logis & Realistis: Pas disuruh kasih makan orang banyak, respons pertama mereka sangat manusiawi: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?” (ayat 37). Mereka ngitung pake kalkulator dunia, which is… masuk akal, tapi terbatas.
  • Punya Keterbatasan: “Kualifikasi” utama mereka justru adalah kekurangan mereka. Mereka cuma punya lima roti dan dua ikan. Bekal yang literally cuma cukup buat makan siang satu atau dua orang.
Baca Juga:  Dua bilangan berikutnya dari pola bilangan 3,6,9,12

3. Orang Banyak (The Clients)

  • Sangat Membutuhkan: Mereka lapar, bukan cuma secara fisik tapi juga spiritual. Mereka haus akan pengajaran dan tuntunan.
  • Penuh Harap: Mereka rela jalan jauh dan nungguin Yesus, menunjukkan ada sesuatu yang mereka cari dan harapkan dari-Nya.

Responsibiliti

Dalam proyek “Memberi Makan 5000 Orang” ini, responsibility atau tanggung jawab para murid sebenarnya simpel tapi krusial.

  1. Melakukan Asesmen Awal: Yesus nanya, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” (ayat 38). Tugas pertama mereka adalah ngecek sumber daya yang ada, sekecil apa pun itu.
  2. Membawa yang Ada kepada Yesus: Mereka nggak sembunyiin bekal mereka yang sedikit. Mereka jujur bawa lima roti dan dua ikan itu kepada Sang CEO. Ini adalah bentuk penyerahan total atas keterbatasan mereka.
  3. Mengatur Massa: Yesus menyuruh mereka untuk mengatur orang banyak duduk berkelompok. Ini adalah tugas logistik yang penting. Mereka harus taat pada sistem yang Yesus tetapkan, meskipun mungkin mereka belum paham tujuannya apa.
  4. Menjadi Distributor Mukjizat: Setelah Yesus mengucap berkat dan memecah-mecahkan roti, tugas para murid adalah membagikannya. Mereka menjadi tangan Tuhan untuk menyalurkan berkat. Mereka bukan sumbernya, tapi salurannya.
  5. Mengumpulkan Sisa: Setelah semua kenyang, mereka ditugaskan mengumpulkan sisa potongan roti dan ikan. Hasilnya? 12 bakul penuh. Ini menunjukkan bahwa pemeliharaan Tuhan itu bukan cuma cukup, tapi berkelimpahan.

Benefit

Jadi, apa sih benefit yang didapat para murid dari “proyek” yang melelahkan ini? Bukan bonus akhir tahun, tapi jauh lebih berharga.

  • Menyaksikan Mukjizat Secara Langsung: Mereka dapet front-row seat untuk melihat kuasa Tuhan yang luar biasa. Pengalaman ini priceless dan pasti nguatin iman mereka.
  • Belajar Prinsip Kerajaan Allah: Mereka belajar bahwa logika Tuhan beda sama logika dunia. Di tangan Tuhan, yang sedikit bisa jadi sangat banyak. Keterbatasan kita adalah panggung bagi kemahakuasaan-Nya.
  • Mengalami Pemeliharaan Tuhan: Ini adalah jawaban langsung dari pertanyaan tentang bentuk pemeliharaan Tuhan. Pemeliharaan-Nya itu nyata, melimpah, dan melibatkan partisipasi kita. Tuhan bisa aja nurunin makanan dari langit, tapi Ia memilih untuk memakai lima roti dan dua ikan yang mereka punya.
  • Istirahat yang Sejati: Meskipun istirahat fisik mereka tertunda, mereka mendapatkan istirahat spiritual. Mereka belajar untuk bersandar penuh pada kekuatan Tuhan, bukan kekuatan sendiri. Ini adalah istirahat yang sesungguhnya.
Baca Juga:  Jelaskan pengertian Hardware dan software​

Berkas Persyaratan

Kalau kita mau “melamar” untuk terlibat dalam proyek-proyek Tuhan yang luar biasa, apa sih “berkas” yang perlu kita siapkan? Pelajaran dari renungan Markus 6 30 44 ini ngasih kita bocoran.

  • CV Keterbatasan Kita: Nggak perlu malu buat ngaku kalau kita capek, nggak mampu, atau nggak punya sumber daya. Justru, “berkas” inilah yang Tuhan cari. Bawa lima roti dan dua ikanmu—talenta kecilmu, waktumu yang terbatas, keuanganmu yang pas-pasan.
  • Surat Lamaran Berisi Ketaatan: Tuliskan komitmenmu untuk taat, bahkan ketika perintah-Nya terasa nggak masuk akal. Siap untuk “menyuruh orang duduk” atau “membagikan roti” sesuai instruksi-Nya.
  • Portofolio Kepercayaan: Tunjukkan bahwa kamu percaya pada “CEO” ini. Percaya bahwa di tangan-Nya, bekal makan siangmu bisa memberi makan ribuan orang.

Bentuk pemeliharaan Tuhan itu bukan pasif. Ia aktif bekerja melalui apa yang kita serahkan kepada-Nya. Dia nggak minta kesempurnaan kita, Dia cuma minta ketersediaan kita.

Kesimpulan

Pada akhirnya, renungan Markus 6 30 44 adalah cerminan yang powerful buat hidup kita. Sering kali kita merasa overwhelmed dengan tuntutan hidup, merasa bekal kita nggak akan pernah cukup untuk menghadapi tantangan di depan. Kita fokus pada “dua ratus dinar” yang tidak kita miliki, dan lupa pada “lima roti dan dua ikan” yang ada di tangan kita.

Kisah ini ngajarin kita sebuah kebenaran fundamental: Tuhan tidak mencari kemampuan kita, tapi ketersediaan kita. Pemeliharaan-Nya hadir bukan saat kita sudah punya segalanya, tapi justru saat kita berani menyerahkan segala keterbatasan kita kepada-Nya. Jadi, pas lo ngerasa capek dan nggak cukup, inget aja kisah ini. Bawa “bekal” lo yang seadanya itu ke hadapan Tuhan. Biarkan Dia yang mengucap berkat, memecah-mecahkannya, dan mengubahnya menjadi kelimpahan yang nggak pernah lo bayangkan. Trust the process, and trust the CEO.

Tinggalkan komentar