Hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah
Jawaban 1 :
Berikut hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran :
- Menganalisis Capaian Pembelajaran, sebelum menyusun alur tujuan yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran yaitu dengan menganaisis capaian pembelajaran atau yang sering disebut dengan CP.
- Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik, Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang bertujuan mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan yang ada pada murid atau peserta didik. Hasil dari tahapan ini yaitu dapat digunakan pendidik untuk merencanakan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
- Mengembangkan Modul Ajar, pengembangan modul ajar mempunyai tujuan untuk mengembangkat perangkat yang dapat membantu pendidik menjalani pembelajaran.
- Penyesuaian Pembelajaran, Dalam Penyesuaian pembelajaran harus dilakukan dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik. Biasanya, pembelajaran paradigma baru harus berpusat pada peserta didik.
- Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif.
- Pelaporan Kemajuan Belajar, dalam pelaporan hasil belajar biasanya terdapat bentuk yang efektif yaitu pelaporan yang melibatkan semua pihak seperti peserta didik dan orang tuanya.
- Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen, mengevaluasi adalah salah satu yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran. Selanjutnya, pendidik dapat melakukan identifikasi hal apa saja yang berhasil maupun belum berhasil.
Pembahasan
Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan pembelajaran yaitu dengan menyusun alur tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran sebenarnya mempunyai fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai silabus untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun. Oleh karena itu, pendidik dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran saja.
Dijawab Oleh :
Ahmad Hidayat, S. Pd.
Jawaban 2 :
- Menganalisis Capaian Pembelajaran, sebelum menyusun alur tujuan yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran yaitu dengan menganaisis capaian pembelajaran atau yang sering disebut dengan CP.
- Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik, Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang bertujuan mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan yang ada pada murid atau peserta didik. Hasil dari tahapan ini yaitu dapat digunakan pendidik untuk merencanakan pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
- Mengembangkan Modul Ajar, pengembangan modul ajar mempunyai tujuan untuk mengembangkat perangkat yang dapat membantu pendidik menjalani pembelajaran.
- Penyesuaian Pembelajaran, Dalam Penyesuaian pembelajaran harus dilakukan dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik. Biasanya, pembelajaran paradigma baru harus berpusat pada peserta didik.
- Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif.
- Pelaporan Kemajuan Belajar, dalam pelaporan hasil belajar biasanya terdapat bentuk yang efektif yaitu pelaporan yang melibatkan semua pihak seperti peserta didik dan orang tuanya.
- Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen, mengevaluasi adalah salah satu yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran. Selanjutnya, pendidik dapat melakukan identifikasi hal apa saja yang berhasil maupun belum berhasil.
Dijawab Oleh :
Dedi Setiadi, S. Pd. M.Pd.
Penjelasan :
Memahami Esensi Tujuan Pembelajaran dan Kurikulum
Sebelum melangkah lebih jauh, hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah memastikan pemahaman yang kuat tentang apa itu tujuan pembelajaran dan bagaimana ia berinteraksi dengan kurikulum yang berlaku. Tujuan pembelajaran adalah pernyataan spesifik tentang apa yang harus diketahui, dipahami, atau dapat dilakukan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu unit pembelajaran atau program.
Tujuan ini bertindak sebagai kompas yang memandu guru dalam merencanakan aktivitas, memilih materi, dan merancang asesmen. Mereka juga memberikan kejelasan bagi peserta didik tentang apa yang diharapkan dari mereka. Setiap tujuan harus selaras dengan Capaian Pembelajaran (CP) yang lebih luas atau standar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum, memastikan bahwa setiap unit pengajaran berkontribusi pada pencapaian hasil belajar yang lebih besar.
Identifikasi Kebutuhan Peserta Didik dan Konteks Pembelajaran
Salah satu langkah paling fundamental dan tidak bisa diabaikan sebagai hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah melakukan identifikasi menyeluruh terhadap peserta didik dan konteks di mana pembelajaran akan berlangsung. Tanpa pemahaman mendalam tentang audiens dan lingkungan belajar, tujuan pembelajaran yang dirumuskan bisa jadi tidak relevan atau sulit dicapai.
Analisis Karakteristik Peserta Didik
Memahami siapa yang akan diajar adalah inti dari pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Analisis karakteristik ini mencakup berbagai aspek:
- Usia dan Tahap Perkembangan: Apakah mereka anak-anak, remaja, atau dewasa? Setiap kelompok usia memiliki kapasitas kognitif, emosional, dan sosial yang berbeda.
- Pengetahuan Awal (Prior Knowledge): Apa yang sudah mereka ketahui tentang topik ini? Adakah miskonsepsi yang perlu diluruskan?
- Gaya Belajar: Apakah mereka lebih suka visual, auditori, kinestetik, atau kombinasi? Meskipun tidak selalu dapat diakomodasi sepenuhnya, pemahaman ini membantu variasi metode.
- Minat dan Motivasi: Apa yang menarik bagi mereka? Bagaimana cara membangkitkan motivasi mereka untuk belajar?
- Kebutuhan Khusus: Apakah ada peserta didik dengan kebutuhan belajar khusus yang memerlukan adaptasi pada tujuan atau metode pembelajaran?
Evaluasi Lingkungan dan Sumber Daya
Konteks fisik dan ketersediaan sumber daya juga memainkan peran besar dalam menentukan apa yang realistis untuk diajarkan dan bagaimana. Hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah menilai secara jujur:
- Fasilitas Belajar: Ketersediaan ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, atau area pembelajaran luar ruangan.
- Teknologi: Akses terhadap komputer, internet, proyektor, atau perangkat lunak pendidikan.
- Materi Ajar: Ketersediaan buku teks, modul, alat peraga, atau sumber daya digital.
- Kompetensi Guru: Keterampilan dan pengalaman guru dalam mengajar topik tertentu atau menggunakan metode tertentu.
Penyelarasan dengan Capaian Pembelajaran dan Standar Kompetensi
Setiap tujuan pembelajaran yang Anda susun haruslah menjadi bagian dari tujuan yang lebih besar. Oleh karena itulah, hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah menyelaraskannya dengan Capaian Pembelajaran (CP) yang lebih luas atau standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh kurikulum nasional atau institusi. Ini memastikan bahwa:
- Konsistensi: Ada benang merah antara apa yang diajarkan di tingkat mikro (tujuan pembelajaran) dan makro (CP).
- Relevansi: Pembelajaran yang dilakukan relevan dengan tuntutan kompetensi yang diharapkan pada jenjang atau program tertentu.
- Visi Jangka Panjang: Setiap langkah pembelajaran yang Anda rancang berkontribusi pada pencapaian visi pendidikan jangka panjang.
Menentukan Ruang Lingkup Materi dan Kedalaman Pembelajaran
Setelah memahami peserta didik dan konteksnya, langkah berikutnya dan merupakan hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah menetapkan apa yang akan diajarkan dan seberapa dalam.
Pemilihan Materi Pokok yang Relevan
Pilihlah materi inti yang paling esensial dan relevan dengan Capaian Pembelajaran. Ini melibatkan:
- Prioritisasi: Tidak semua informasi memiliki bobot yang sama. Identifikasi konsep kunci dan keterampilan dasar yang harus dikuasai.
- Keterkaitan: Bagaimana materi ini terhubung dengan materi sebelumnya atau materi yang akan datang?
- Aktualitas: Apakah materi tersebut terkini dan relevan dengan dunia nyata peserta didik?
Penetapan Tingkat Kognitif dan Keterampilan yang Diharapkan
Ini adalah hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah menentukan pada level mana peserta didik diharapkan untuk beroperasi. Taksonomi Bloom (revisi) sering digunakan untuk membantu mengidentifikasi tingkat kognitif dan proses pembelajaran.
Dimensi Pengetahuan
- Faktual: Mengingat informasi spesifik (nama, definisi, tanggal).
- Konseptual: Memahami kategori, prinsip, teori, model.
- Prosedural: Mengetahui cara melakukan sesuatu, algoritma, metode.
- Metakognitif: Kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi diri sendiri (strategi belajar, pemecahan masalah).
Dimensi Proses Kognitif
- Mengingat (Remembering): Mengambil kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang.
- Memahami (Understanding): Mengkonstruksi makna dari pesan instruksional, termasuk interpretasi, pencontohan, klasifikasi, perangkuman, inferensi, perbandingan, dan penjelasan.
- Mengaplikasikan (Applying): Menggunakan prosedur di situasi yang familiar atau baru.
- Menganalisis (Analyzing): Memecah materi menjadi bagian-bagian komponen dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu berhubungan satu sama lain dan pada struktur keseluruhan.
- Mengevaluasi (Evaluating): Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar.
- Mencipta (Creating): Menggabungkan elemen-elemen untuk membentuk keseluruhan yang baru dan koheren atau membuat produk original.
Dengan menentukan dimensi ini, Anda dapat merumuskan tujuan yang lebih presisi, misalnya “Peserta didik dapat menganalisis (proses kognitif) penyebab utama Perang Dunia II (dimensi pengetahuan faktual dan konseptual).”
Merumuskan Indikator Keberhasilan dan Asesmen Awal
Sebagai hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah merumuskan indikator keberhasilan dan melakukan asesmen awal. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran kita terukur dan dapat dicapai. Indikator keberhasilan adalah tolok ukur spesifik yang menunjukkan bahwa peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Mereka harus jelas, terukur, dan dapat diobservasi.
Selain itu, melakukan asesmen awal atau diagnostik sebelum pembelajaran dimulai adalah hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah untuk memperoleh gambaran akurat tentang pengetahuan, keterampilan, dan potensi miskonsepsi peserta didik. Informasi ini akan sangat berharga untuk menyesuaikan tujuan pembelajaran agar sesuai dengan tingkat awal mereka dan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus.
Kesimpulan
Menyusun alur tujuan pembelajaran bukan hanya sekadar tugas administratif, melainkan sebuah proses strategis yang membutuhkan pemikiran mendalam dan persiapan yang cermat. Dari memahami esensi tujuan pembelajaran dan kurikulum yang berlaku, hingga mengidentifikasi kebutuhan spesifik peserta didik, mengevaluasi sumber daya, menentukan ruang lingkup materi, menetapkan tingkat kognitif yang diharapkan, hingga merumuskan indikator keberhasilan dan asesmen awal, semua adalah hal yang perlu dilakukan sebelum menyusun alur tujuan pembelajaran adalah langkah-langkah esensial yang saling terkait.
Dengan melakukan persiapan yang matang ini, kita tidak hanya menciptakan alur pembelajaran yang logis dan terstruktur, tetapi juga memastikan bahwa setiap kegiatan belajar memiliki tujuan yang jelas, relevan, dan berpusat pada kebutuhan peserta didik. Pendekatan yang sistematis ini akan mengoptimalkan proses belajar mengajar dan pada akhirnya, menghasilkan pencapaian hasil belajar yang lebih signifikan dan bermakna bagi semua pihak.