1. apa harapan Bapak/ibu agar proses belajar dan mengajar di sekolah semakin berdampak pada murid?
2. apa dukungan yang bisa dilakukan oleh orang tua/masyarakat agar proses belajar dan mengajar lebih berdampak pada murid.. ​
Jawaban 1 :Â
apa harapan Bapak/ibu agar proses belajar dan mengajar di sekolah semakin berdampak pada murid?
= anak anak dapat belajar lebih baik lagi, dengan gembira. bisa bermain dengan teman temannya tanpa rasa perselisihan. anak anak dapat meraih nilai yang cukup memuaskan dan dapat membahagiakan orang tuanya. sebagai guru harus semangat membimbing murid muridnya.
apa dukungan yang bisa dilakukan oleh orang tua/masyarakat agar proses belajar dan mengajar lebih berdampak pada murid.?
= dukungannya adalah semoga anak anak makin semangat belajar dan kreativitas yang bagus mulai berkembang. sehat dan senantiasa bahagia.
Dijawab Oleh :Â
Noor Sjahid, S. Pd. M.Pd.
Jawaban 2 :Â
apa harapan Bapak/ibu agar proses belajar dan mengajar di sekolah semakin berdampak pada murid?
= anak anak dapat belajar lebih baik lagi, dengan gembira. bisa bermain dengan teman temannya tanpa rasa perselisihan. anak anak dapat meraih nilai yang cukup memuaskan dan dapat membahagiakan orang tuanya. sebagai guru harus semangat membimbing murid muridnya.
apa dukungan yang bisa dilakukan oleh orang tua/masyarakat agar proses belajar dan mengajar lebih berdampak pada murid.?
= dukungannya adalah semoga anak anak makin semangat belajar dan kreativitas yang bagus mulai berkembang. sehat dan senantiasa bahagia.
Dijawab Oleh :Â
Dr. Wawan Suherman, S. Pd. M.Pd.
Penjelasan :
Memahami Visi Guru: Kunci Pendidikan yang Berdampak
Pendidikan yang berdampak tidak hanya soal nilai akademis yang tinggi. Ia adalah tentang membentuk karakter, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan membekali murid dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman. Guru, sebagai ujung tombak, memiliki visi yang mendalam mengenai hal ini.
Memahami harapan mereka berarti kita mengerti apa yang sesungguhnya dibutuhkan di dalam kelas, di luar buku teks, dan di dalam diri setiap murid. Visi ini menjadi fondasi penting untuk menyelaraskan dukungan dari orang tua dan masyarakat, sehingga setiap upaya yang dilakukan menjadi lebih terarah dan efektif.
Harapan Utama Guru untuk Proses Belajar Mengajar
Ketika ditanya apa harapan ibu dan bapak guru pada pendidikan Indonesia, jawaban mereka sering kali berpusat pada tiga pilar utama: kurikulum yang memerdekakan, murid yang bersemangat, dan lingkungan yang mendukung. Ketiga hal ini saling terkait dan menjadi impian bagi setiap pendidik yang berdedikasi.
Kurikulum yang Relevan dan Fleksibel
Guru berharap kurikulum tidak lagi menjadi daftar materi yang kaku dan wajib dihafal. Mereka menginginkan kurikulum yang relevan dengan kehidupan nyata, yang memungkinkan mereka untuk mengkoneksikan teori di kelas dengan masalah yang dihadapi murid sehari-hari.
Fleksibilitas menjadi kata kunci. Guru ingin memiliki ruang untuk berinovasi, menyesuaikan metode ajar dengan kebutuhan unik setiap kelas, dan mendorong pembelajaran berbasis proyek yang melatih kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, serta kreativitas, bukan sekadar kemampuan menghafal.
Murid yang Aktif dan Termotivasi
Setiap guru mendambakan kelas yang diisi oleh murid-murid dengan mata berbinar penuh rasa ingin tahu. Harapan terbesar mereka adalah melihat murid menjadi pembelajar aktif, bukan penerima pasif informasi. Mereka ingin murid berani bertanya, berani berpendapat, dan berani mencoba meskipun salah.
Motivasi intrinsik—keinginan belajar yang datang dari dalam diri sendiri—adalah tujuan utamanya. Ini hanya bisa tercapai jika lingkungan belajar terasa aman, nyaman, dan menyenangkan, di mana setiap murid merasa dihargai dan tidak takut untuk berekspresi.
Fasilitas dan Teknologi yang Mendukung
Di era digital, harapan guru juga mencakup ketersediaan fasilitas dan teknologi yang memadai. Ini bukan sekadar tentang memiliki proyektor canggih atau tablet untuk setiap murid, melainkan tentang akses terhadap sumber belajar yang lebih luas dan beragam.
Akses internet yang stabil, perpustakaan dengan koleksi buku yang menarik, serta laboratorium yang fungsional adalah beberapa contohnya. Teknologi yang tepat guna dapat membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan interaktif, menjangkau setiap murid dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
Peran Sinergis Orang Tua dan Masyarakat
Harapan para guru tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari pilar pendidikan lainnya, yaitu keluarga dan masyarakat. Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.
Sinergi di Rumah: Membangun Fondasi Karakter
Dukungan orang tua adalah fondasi utama yang memperkuat apa yang diajarkan di sekolah. Peran ini jauh lebih besar dari sekadar memastikan anak mengerjakan PR.
Komunikasi Terbuka dengan Sekolah
Membangun jembatan komunikasi yang kuat dengan guru adalah langkah pertama. Orang tua bisa proaktif untuk:
- Menghadiri pertemuan orang tua dan guru dengan persiapan.
- Tidak hanya bertanya tentang nilai, tetapi juga tentang perkembangan karakter, sosial, dan emosional anak.
- Menginformasikan kepada guru jika ada kondisi di rumah yang mungkin memengaruhi konsentrasi anak di sekolah.
Ciptakan Ekosistem Belajar di Rumah
Proses belajar tidak berhenti saat bel sekolah berbunyi. Orang tua dapat mendukung dengan:
- Menyediakan waktu dan ruang yang kondusif bagi anak untuk belajar dan membaca.
- Menunjukkan antusiasme terhadap apa yang dipelajari anak di sekolah dengan bertanya, “Apa hal menarik yang kamu pelajari hari ini?”
- Membatasi waktu layar yang tidak produktif dan mendorong kegiatan yang merangsang kreativitas seperti membaca buku, bermain di luar, atau mencoba hobi baru.
Dukungan Masyarakat: Memperluas Ruang Belajar
Masyarakat sekitar sekolah juga memiliki peran krusial. Sekolah bukanlah menara gading yang terisolasi, melainkan bagian dari sebuah ekosistem yang lebih besar.
- Praktisi Mengajar: Profesional dari berbagai bidang dapat diundang ke sekolah untuk berbagi pengalaman, memberikan inspirasi, dan menunjukkan relevansi ilmu yang dipelajari dengan dunia kerja.
- Dukungan Dunia Usaha: Perusahaan lokal dapat menawarkan program magang singkat, kunjungan industri, atau menjadi sponsor untuk kegiatan sekolah yang positif.
- Menciptakan Lingkungan Aman: Masyarakat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan positif di sekitar sekolah, bebas dari perundungan dan pengaruh negatif lainnya.
Jalan Menuju Pendidikan Ideal
Mewujudkan semua harapan ini tentu bukan tanpa tantangan. Kesejahteraan guru, beban administrasi yang berat, serta kesenjangan fasilitas antar daerah adalah beberapa realita yang harus dihadapi. Namun, dengan memahami apa harapan ibu dan bapak guru pada pendidikan Indonesia, kita bisa memfokuskan energi pada solusi yang paling berdampak.
Ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dari semua pihak. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, guru sebagai pelaksana, orang tua sebagai pendidik pertama, dan masyarakat sebagai ekosistem pendukung harus bergerak bersama.
Kesimpulan
Pada akhirnya, jawaban atas pertanyaan apa harapan ibu dan bapak guru pada pendidikan Indonesia bermuara pada satu tujuan mulia: menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter, kreatif, dan siap berkontribusi bagi masyarakat. Proses belajar dan mengajar akan semakin berdampak jika terjadi kolaborasi yang solid antara sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, kita tidak hanya mewujudkan harapan para guru, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia.