Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat!
1. Apa maksud pertanyaan penelitian harus memiliki ciri fisibel?
Jawab:
2. Tuliskan syarat suatu masalah agar dapat diangkat sebagai masalah penelitian! Jawab:
3 . Sebutkan ciri rumusan pertanyaan penelitian yang baik! Jawab:
4. Bagaimana pentingnya merumuskan pertanyaan penelitian?
Jawab:
5. Bagaimana awal dari pertanyaan penelitian?

Jawaban 1 :Â
1. Maksud pertanyaan penelitian harus memiliki ciri fisibel adalah bahwa pertanyaan tersebut harus dapat dijawab dengan menggunakan metode penelitian yang memungkinkan, dapat diukur, dan dapat diverifikasi. Dengan kata lain, pertanyaan penelitian harus realistis dan dapat dipelajari melalui pendekatan ilmiah yang sesuai.
2. Syarat suatu masalah agar dapat diangkat sebagai masalah penelitian antara lain harus relevan, memiliki kejelasan, dapat dipecahkan, serta memiliki keterkaitan dengan teori atau konsep yang sudah ada. Masalah penelitian juga sebaiknya memiliki urgensi dan memberikan kontribusi pada pengembangan pengetahuan di bidang tertentu.
3. Ciri rumusan pertanyaan penelitian yang baik antara lain jelas, terfokus, spesifik, relevan, dan dapat dijawab dengan menggunakan metode penelitian yang sesuai. Rumusan pertanyaan penelitian yang baik juga seharusnya mampu mengidentifikasi variabel yang akan diteliti dan memberikan arah yang jelas bagi proses penelitian.
4. Merumuskan pertanyaan penelitian penting karena pertanyaan penelitian yang baik akan membantu menentukan arah dan fokus penelitian, serta menjadi landasan untuk pengumpulan data dan analisis. Dengan merumuskan pertanyaan penelitian yang tepat, peneliti dapat menghindari penyimpangan dari tujuan penelitian dan memastikan keberhasilan dalam mencapai hasil yang relevan.
5. Awal dari pertanyaan penelitian biasanya muncul dari kebutuhan untuk memecahkan masalah atau menjawab ketidakjelasan mengenai suatu topik tertentu yang ingin diteliti. Pertanyaan penelitian juga bisa muncul dari keingintahuan untuk mengeksplorasi suatu fenomena yang belum dipahami dengan baik.
Dijawab Oleh :Â
Dedi Setiadi, S. Pd. M.Pd.
Jawaban 2 :Â
1. » Fisibel, artinya terjangkau dari sisi perolehan data, beaya, waktu, dan kualifikasi peneliti. 5. Tidak bertentangan dengan norma atau nilai yang ada di tempat penelitian dilakukan.
2. » Pemilihan masalah penelitian harus didasarkan pada hal-hal: (a) masalah harus menarik bagi diri Anda, (b) masalah yang dipilih harus sesuai dengan minat Anda, (c) masalah penelitian harus memiliki karakteristik yang baik.
3. » RUMUSAN MASALAH PENELITIAN YANG BAIK
Bersifat orisinil.
Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
Jelas dan padat.
Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
Bersifat etis.
4. » Sebab, pertanyaan penelitian memiliki peran penting dalam penelitian, salah satunya mempertegas ruang lingkup penelitian. Selain itu, pertanyaan penelitian juga berperan dalam menentukan tujuan penelitian dan metode yang akan digunakan
5. » Langkah-Langkah dalam Cara Membuat Pertanyaan Penelitian yang Baik
• Tentukan Topik Penelitian.
• Tentukan Jenis Pertanyaan.
• Gunakan Model FINER.
• Lakukan Penelitian Pendahuluan.
• Buat Pertanyaan Potensial.
• Tinjau Pertanyaan dengan Kriteria FINER.
• Tentukan Kerangka Kerja (PICOT/PEO):
• Perbaiki Pertanyaan Penelitian.
Dijawab Oleh :Â
Ahmad Hidayat, S. Pd.
Penjelasan :
Memahami Fondasi Penelitian: Masalah dan Pertanyaan
Setiap penelitian bermula dari sebuah masalah atau keingintahuan yang perlu dijawab. Masalah penelitian adalah kesenjangan antara apa yang seharusnya (ideal) dengan apa yang ada (realitas), atau kesenjangan pengetahuan yang perlu diisi. Dari masalah inilah kemudian dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan memandu seluruh proses studi.
Apa Maksud Pertanyaan Penelitian Harus Memiliki Ciri Fisibel?
Pertanyaan penelitian yang fisibel berarti pertanyaan tersebut dapat dijawab atau diteliti secara praktis dengan sumber daya yang tersedia. Fisibilitas adalah kriteria krusial yang memastikan penelitian tidak hanya ideal secara konseptual tetapi juga realistis untuk dilaksanakan.
Kriteria fisibel mencakup beberapa aspek penting:
- Waktu: Apakah ada cukup waktu untuk menyelesaikan penelitian?
- Dana: Apakah tersedia anggaran yang memadai untuk seluruh kegiatan penelitian?
- Sumber Daya Manusia: Apakah peneliti atau tim memiliki keahlian dan tenaga yang cukup?
- Akses Data: Apakah data yang dibutuhkan dapat diakses (misalnya izin, ketersediaan responden, arsip)?
- Etika: Apakah penelitian dapat dilakukan tanpa melanggar prinsip etika penelitian yang berlaku?
- Teknologi dan Peralatan: Apakah alat atau teknologi yang diperlukan tersedia dan dapat digunakan?
Mengabaikan fisibilitas dapat menyebabkan penelitian terhenti di tengah jalan, hasil yang tidak akurat, atau biaya yang membengkak.
Syarat Suatu Masalah Dapat Diangkat Sebagai Masalah Penelitian
Tidak semua “masalah” dapat secara otomatis diangkat menjadi masalah penelitian. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar suatu masalah layak diinvestigasi secara ilmiah:
- Ada Kesenjangan (Gap): Harus ada kesenjangan antara teori dan praktik, antara apa yang sudah diketahui dengan apa yang belum, atau kontradiksi antara hasil penelitian sebelumnya.
- Dapat Diteliti Secara Empiris: Masalah harus dapat diukur, diamati, atau dikumpulkan datanya melalui metode ilmiah. Ini berarti bukan masalah yang bersifat filosofis murni atau dogmatis.
- Memiliki Nilai Ilmiah atau Praktis: Solusi atau jawaban terhadap masalah tersebut harus memberikan kontribusi baru bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau memberikan manfaat nyata bagi praktik di lapangan.
- Spesifik dan Jelas: Masalah tidak boleh terlalu luas atau terlalu abstrak. Perlu dirumuskan sedemikian riki sehingga batasannya jelas.
- Fisibel: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, masalah harus realistis untuk diteliti dengan sumber daya yang ada.
- Menarik bagi Peneliti: Minat peneliti akan meningkatkan motivasi dan kualitas kerja selama proses penelitian.
Anatomi Pertanyaan Penelitian yang Optimal
Setelah masalah penelitian teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah merumuskannya dalam bentuk pertanyaan yang spesifik. Pertanyaan penelitian adalah jantung dari setiap studi, yang akan memandu seluruh proses dari pengumpulan data hingga analisis.
Ciri Rumusan Pertanyaan Penelitian yang Baik
Rumusan pertanyaan penelitian yang baik memiliki beberapa karakteristik kunci yang memastikan arah dan fokus yang jelas:
- Singkat, Padat, dan Jelas: Ini adalah salah satu ciri terpenting. Rumusan yang singkat, padat, dan jelas merupakan syarat merumuskan pertanyaan penelitian yang mudah dipahami, tidak ambigu, dan langsung mengarah pada inti permasalahan. Hindari penggunaan bahasa yang bertele-tele atau jargon yang tidak perlu.
- Spesifik dan Terarah: Pertanyaan harus fokus pada satu aspek atau fenomena tertentu, bukan terlalu luas. Misalnya, daripada “Bagaimana pengaruh media sosial?”, lebih baik “Bagaimana pengaruh penggunaan Instagram terhadap citra diri remaja putri di kota X?”.
- Dapat Diukur/Diuji (Testable): Pertanyaan harus memungkinkan pengumpulan data dan analisis untuk menemukan jawaban. Ini berarti pertanyaan yang bersifat normatif atau opini murni biasanya kurang cocok.
- Relevan: Pertanyaan harus relevan dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
- Memiliki Batasan yang Jelas: Tentukan populasi, variabel, konteks, atau periode waktu yang menjadi fokus penelitian.
- Objektif: Usahakan rumusan pertanyaan bersifat netral dan tidak mengarahkan pada jawaban tertentu.
- Dalam Bentuk Kalimat Tanya: Jelas, karena ini adalah sebuah pertanyaan.
Pentingnya Merumuskan Pertanyaan Penelitian
Merumuskan pertanyaan penelitian bukan sekadar formalitas, melainkan langkah fundamental yang memiliki dampak besar terhadap seluruh studi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perumusan yang baik sangat penting:
- Memberikan Arah dan Fokus: Pertanyaan penelitian berfungsi sebagai kompas. Ia memastikan peneliti tetap berada di jalur yang benar dan tidak menyimpang dari tujuan utama.
- Menentukan Metodologi yang Tepat: Jenis pertanyaan penelitian akan secara langsung memengaruhi pilihan metode penelitian (kuantitatif, kualitatif, campuran), desain penelitian, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
- Membantu dalam Pengumpulan dan Analisis Data: Dengan pertanyaan yang jelas, peneliti tahu persis data apa yang perlu dikumpulkan dan bagaimana data tersebut harus dianalisis untuk menjawab pertanyaan tersebut.
- Mencegah Pemborosan Sumber Daya: Fokus yang jelas dari pertanyaan penelitian membantu mengidentifikasi hanya data dan informasi yang relevan, sehingga menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
- Menjadi Dasar untuk Kesimpulan dan Rekomendasi: Jawaban dari pertanyaan penelitian akan menjadi inti dari pembahasan hasil dan penarikan kesimpulan, serta dasar perumusan rekomendasi.
- Meningkatkan Kredibilitas Penelitian: Perumusan yang cermat menunjukkan pemikiran yang matang dan pemahaman yang mendalam tentang topik.
Genesis Pertanyaan Penelitian: Bagaimana Awalnya?
Lantas, dari mana datangnya pertanyaan penelitian? Bagaimana sebuah ide samar-samar bisa bertransformasi menjadi pertanyaan yang spesifik dan dapat diteliti? Proses ini seringkali bersifat iteratif dan melibatkan beberapa sumber inspirasi.
Bagaimana Awal dari Pertanyaan Penelitian?
Awal dari pertanyaan penelitian bisa datang dari berbagai sumber, baik dari pengamatan di lapangan maupun dari studi literatur yang mendalam:
- Pengamatan Fenomena: Seringkali, pertanyaan penelitian muncul dari pengamatan terhadap fenomena atau kejadian di sekitar kita, baik itu di lingkungan sosial, alam, atau profesional. Rasa ingin tahu tentang “mengapa” atau “bagaimana” sesuatu terjadi dapat menjadi pemicu.
- Kesenjangan Literatur (Literature Gap): Saat meninjau literatur ilmiah yang relevan, peneliti mungkin menemukan area yang belum sepenuhnya dieksplorasi, hasil penelitian yang kontradiktif, atau keterbatasan dalam studi sebelumnya. Kesenjangan ini merupakan ladang subur untuk pertanyaan penelitian baru.
- Teori yang Ada: Pertanyaan penelitian dapat muncul dari keinginan untuk menguji keabsahan suatu teori dalam konteks yang berbeda, mengembangkan teori yang sudah ada, atau mengidentifikasi batasan suatu teori.
- Masalah Praktis di Dunia Nyata: Banyak penelitian terapan lahir dari kebutuhan untuk memecahkan masalah konkret yang dihadapi dalam industri, pemerintahan, masyarakat, atau bidang kesehatan.
- Diskusi dan Brainstorming: Berinteraksi dan berdiskusi dengan kolega, mentor, atau ahli di bidang tertentu seringkali dapat memicu ide-ide baru dan membantu merumuskan pertanyaan.
- Minat Pribadi Peneliti: Ketertarikan pribadi terhadap suatu topik juga merupakan dorongan kuat yang dapat menjadi awal dari pertanyaan penelitian. Minat akan membuat proses penelitian lebih menyenangkan dan berkelanjutan.
Dari Ide Menjadi Pertanyaan Konkret
Proses ini biasanya dimulai dengan ide atau topik yang masih luas, kemudian melalui tahapan penyempitan dan pemfokusan. Peneliti akan mulai dengan pertanyaan umum, lalu meninjau literatur untuk memahami konteks, mengidentifikasi variabel-variabel kunci, dan akhirnya merumuskan pertanyaan yang lebih spesifik dan terukur. Ini adalah proses bolak-balik antara memperluas pemahaman dan mempersempit fokus.
Peran Pengetahuan Awal dalam Perumusan
Pengetahuan awal, yang diperoleh melalui pengalaman atau tinjauan literatur, sangat krusial dalam perumusan pertanyaan. Pengetahuan ini membantu peneliti untuk:
- Memahami apa yang sudah diketahui dan apa yang belum.
- Menghindari duplikasi penelitian yang sudah ada.
- Mengidentifikasi variabel-variabel relevan.
- Memilih kerangka teori yang sesuai.
- Memastikan pertanyaan memiliki relevansi dan orisinalitas.
Menerapkan Prinsip “Singkat, Padat, dan Jelas” dalam Praktik
Prinsip singkat, padat, dan jelas merupakan syarat merumuskan pertanyaan penelitian yang efektif. Ini bukan sekadar anjuran, melainkan kebutuhan mendasar untuk memastikan penelitian berjalan dengan lancar dan hasilnya mudah dipahami. Penerapan prinsip ini akan meminimalkan ambiguitas dan meningkatkan fokus studi.
Mengapa Ketiga Elemen Ini Krusial?
- Singkat: Pertanyaan yang singkat memudahkan pembaca (dan peneliti itu sendiri) untuk dengan cepat memahami inti penelitian. Ini menghindari kebingungan dan memungkinkan fokus yang tajam.
- Padat: Padat berarti menyampaikan informasi esensial tanpa kata-kata superfluous. Setiap kata dalam pertanyaan memiliki tujuan dan berkontribusi pada maknanya. Ini membantu mengidentifikasi variabel kunci dan hubungan yang akan diteliti.
- Jelas: Kejelasan memastikan bahwa pertanyaan tidak memiliki interpretasi ganda. Setiap orang yang membaca pertanyaan tersebut akan memahami hal yang sama. Ini krusial untuk menjaga konsistensi dalam pengumpulan dan analisis data.
Gabungan ketiga elemen ini menghasilkan pertanyaan yang tidak hanya mudah diingat tetapi juga menjadi panduan yang efektif sepanjang proyek penelitian.
Contoh Penerapan
Mari kita lihat perbandingan pertanyaan penelitian yang kurang baik dengan yang baik, dengan menerapkan prinsip singkat, padat, dan jelas merupakan syarat merumuskan:
- Kurang Baik: “Bagaimana dampak dari penggunaan yang berlebihan terhadap media sosial oleh remaja yang berada di perkotaan dan implikasinya terhadap kesejahteraan mental mereka dalam jangka panjang, serta bagaimana ini dibandingkan dengan remaja di pedesaan?”
- (Terlalu panjang, banyak variabel, kurang spesifik)
- Baik: “Bagaimana frekuensi penggunaan Instagram memengaruhi tingkat kecemasan di kalangan remaja putri usia 13-17 tahun di Jakarta?”
- (Singkat, padat, jelas, spesifik variabel dan populasi)
Contoh lain:
- Kurang Baik: “Apakah ada hubungan antara kepemimpinan dan kinerja karyawan di banyak perusahaan yang berbeda?”
- (Terlalu umum, “banyak perusahaan yang berbeda” tidak jelas)
- Baik: “Bagaimana gaya kepemimpinan transformasional memengaruhi produktivitas karyawan pada perusahaan startup teknologi di Bandung?”
- (Singkat, padat, jelas, spesifik konteks dan variabel)
Kesimpulan
Perumusan masalah dan pertanyaan penelitian adalah tahap paling krusial dalam siklus penelitian. Ini adalah fondasi yang menentukan arah, metode, dan pada akhirnya, keberhasilan serta dampak suatu studi. Memastikan pertanyaan penelitian memiliki ciri fisibel, relevan, dan yang terpenting, singkat, padat, dan jelas merupakan syarat merumuskan pondasi penelitian yang solid.
Investasi waktu dan pikiran di awal untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang berkualitas akan meminimalkan hambatan di kemudian hari dan memaksimalkan potensi temuan yang signifikan. Dengan demikian, peneliti dapat melangkah maju dengan keyakinan, menghasilkan pengetahuan baru yang tidak hanya valid secara ilmiah tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas.