18. Kerajinan yang menggunakan bahan logam, yaitu a. kayu b. batu c. plastik d emas dan perunggu oso​

18. Kerajinan yang menggunakan bahan logam, yaitu
a. kayu
b. batu
c. plastik
d emas dan perunggu oso​

Jawaban 1 :

d. emas dan perunggu oso

Penjelasan:

karena kayu itu terbuat dari pohon,dan batu terbuat secara alami, sedangkan plastik terbuat dari zat-zat kimia

Dijawab Oleh :

Zulkarnaen K, S. Pd. M.Pd.

Jawaban 2 :

d. emas dan perunggu oso

Dijawab Oleh :

Dedi Setiadi, S. Pd. M.Pd.

Penjelasan :

Sejarah dan Evolusi Kerajinan Logam di Nusantara

Perjalanan kerajinan logam di Nusantara adalah kisah panjang yang terjalin erat dengan perkembangan peradaban. Jauh sebelum era modern, nenek moyang kita telah menguasai teknik metalurgi yang canggih, terbukti dari penemuan artefak-artefak logam kuno. Awalnya, logam digunakan untuk membuat alat-alat sederhana dan senjata, esensial untuk bertahan hidup dan berburu.

Seiring waktu, pemahaman tentang sifat logam semakin mendalam, memicu inovasi dalam penciptaan benda-benda yang lebih kompleks. Era perunggu, misalnya, menandai lonjakan signifikan dalam kemampuan artistik dan teknis. Arca-arca perunggu, bejana, dan berbagai perhiasan mulai muncul, menunjukkan transisi dari fungsionalitas murni ke estetika yang diperkaya.

Puncak keemasan kerajinan logam sering kali bertepatan dengan masa kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya, Majapahit, hingga Mataram. Para raja dan bangsawan menjadi patron utama, mendorong para pengrajin untuk menciptakan karya-karya terbaik menggunakan logam mulia. Benda-benda ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol status dan kekuasaan, tetapi juga sebagai medium penyampaian nilai-nilai spiritual dan keagamaan.

Kedatangan pedagang asing juga membawa pengaruh teknik dan desain baru, memperkaya khazanah kerajinan logam lokal. Namun, para pengrajin Nusantara cerdik dalam mengadaptasi dan mengintegrasikan pengaruh tersebut dengan kearifan lokal, menghasilkan gaya yang unik dan otentik. Dengan demikian, sejarah kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu di Indonesia adalah cerminan dari interaksi budaya, inovasi teknologi, dan warisan artistik yang tak lekang oleh waktu.

Memahami “Kerajinan yang Menggunakan Bahan Logam Yaitu”: Definisi dan Contohnya

Secara sederhana, kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu adalah segala bentuk hasil karya tangan atau industri yang bahan utamanya terbuat dari logam. Logam sendiri adalah unsur kimia yang memiliki sifat-sifat khas seperti konduktivitas listrik dan panas yang baik, kilau metalik, serta mudah ditempa (malleable) dan ditarik (ductile). Sifat-sifat inilah yang memungkinkan para pengrajin untuk membentuknya menjadi berbagai rupa objek.

Kerajinan logam tidak hanya terbatas pada perhiasan mewah. Spektrumnya sangat luas, meliputi peralatan rumah tangga, alat musik, senjata tradisional, patung, ornamen arsitektur, hingga benda-benda ritual. Keberadaan kerajinan ini menjadi bukti nyata bahwa logam bukan hanya material industri, tetapi juga medium ekspresi seni yang luar biasa.

Ragam Bahan Logam Pilihan untuk Kerajinan Tangan

Pilihan jenis logam sangat memengaruhi karakter dan nilai dari sebuah karya kerajinan. Setiap logam memiliki keunikan sifat fisik dan estetikanya. Pemilihan ini sering kali didasari oleh tujuan pembuatan, tingkat kesulitan pengerjaan, dan tentu saja, nilai ekonomis.

Beberapa logam yang paling umum digunakan dalam kerajinan tangan meliputi:

  • Emas: Dikenal sebagai logam mulia paling berharga, emas sangat dihargai karena kilau indahnya, ketahanannya terhadap korosi, dan kemudahannya dibentuk.
  • Perak: Logam mulia lainnya yang lebih terjangkau dari emas, perak memiliki kilau putih cemerlang dan sangat lunak, sehingga mudah diukir dan dibentuk.
  • Tembaga: Merupakan logam yang sangat lunak dan mudah ditempa, tembaga memiliki warna kemerahan yang khas. Sering digunakan untuk perhiasan, peralatan rumah tangga, dan patung.
  • Kuningan: Paduan dari tembaga dan seng, kuningan memiliki warna keemasan yang menarik dan lebih keras dibandingkan tembaga murni, sehingga cocok untuk objek yang memerlukan kekuatan lebih.
  • Perunggu: Paduan dari tembaga dan timah, perunggu terkenal karena kekuatannya dan ketahanannya terhadap korosi. Ini adalah material kunci dalam pembuatan patung, alat musik gamelan, dan senjata kuno.
  • Besi: Logam yang kuat dan berlimpah, besi sering digunakan untuk kerajinan fungsional seperti pagar, gerbang, atau perkakas. Besi tempa adalah bentuk seni yang populer.
  • Aluminium: Ringan dan tahan korosi, aluminium mulai banyak digunakan untuk kerajinan modern, terutama yang memerlukan bobot ringan.
Baca Juga:  Karangan seseorang yang belum diterbitkan

Teknik Dasar dalam Pembuatan Kerajinan Logam

Pembuatan kerajinan logam memerlukan keahlian dan ketelatenan tinggi, melibatkan berbagai teknik yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap teknik memberikan tekstur, bentuk, dan karakteristik yang berbeda pada karya akhir.

Beberapa teknik dasar yang digunakan dalam membuat kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu:

  • Pencetakan (Casting): Proses di mana logam cair dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk objek sesuai desain. Teknik ini vital untuk membuat patung atau komponen kompleks.
  • Penpaan (Forging): Membentuk logam padat dengan memanaskannya dan memukulinya dengan palu. Teknik ini menciptakan tekstur dan pola yang kuat, sering digunakan untuk besi tempa.
  • Pengukiran (Engraving/Carving): Mengukir pola atau desain langsung pada permukaan logam menggunakan alat tajam. Ini sering terlihat pada perhiasan dan senjata berhias.
  • Filigri: Teknik perhiasan yang melibatkan pembentukan kawat logam tipis (biasanya emas atau perak) menjadi pola-pola rumit dan kemudian disatukan dengan patri.
  • Repoussé dan Chasing: Repoussé adalah teknik memukuli bagian belakang logam untuk menciptakan relief timbul di bagian depan, sementara chasing adalah memahat detail di bagian depan untuk menyempurnakan bentuk.
  • Pematrian (Soldering): Menyambung dua atau lebih bagian logam menggunakan logam pengisi (patri) yang dilelehkan pada suhu rendah. Penting untuk perhiasan dan perakitan kompleks.
  • Pelapisan (Plating): Melapisi permukaan logam dengan lapisan tipis logam lain (misalnya pelapisan emas pada perak) untuk tujuan estetika atau perlindungan.

Fungsi dan Estetika Kerajinan Logam dalam Kehidupan Sehari-hari

Kerajinan logam tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memiliki beragam fungsi praktis dan spiritual dalam kehidupan manusia. Dari perhiasan yang mempercantik diri hingga alat musik yang mengiringi upacara adat, keberadaan kerajinan ini sangat vital.

Fungsinya bervariasi, mulai dari:

  • Fungsi Estetika: Sebagai benda seni murni, seperti patung, hiasan dinding, atau ornamen dekoratif yang memperindah ruangan.
  • Fungsi Fungsional: Peralatan rumah tangga seperti sendok, garpu, piring kuningan, lampu, atau perabotan lainnya yang tidak hanya indah tetapi juga berguna dalam kegiatan sehari-hari.
  • Fungsi Simbolis/Ritual: Banyak kerajinan logam, terutama yang terbuat dari emas atau perunggu, digunakan dalam upacara adat, keagamaan, atau sebagai tanda status sosial dan kekuasaan, seperti mahkota, keris, atau wadah sesajen.
  • Fungsi Pakaian/Perhiasan: Cincin, kalung, gelang, anting-anting, bros, dan ikat pinggang yang dibuat dari logam mulia maupun non-mulia untuk mempercantik penampilan.
  • Fungsi Hiburan: Alat musik tradisional seperti gamelan, yang sebagian besar terbuat dari perunggu, menghasilkan melodi yang indah dan mengiringi berbagai pertunjukan seni.

Dari segi estetika, kilau khas logam, baik yang mengilap maupun yang berpatina, memberikan daya tarik tersendiri. Kemampuan logam untuk ditempa menjadi bentuk-bentuk yang rumit, diukir dengan detail halus, atau dipadukan dengan material lain, menciptakan harmoni visual yang memukau. Dengan demikian, kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan visual dan kegunaan praktis, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari budaya dan peradaban.

Baca Juga:  Kesimpulan dan saran PKL​

Mengenal Lebih Dekat Emas dan Perunggu: Jawaban Inti dari Kerajinan Logam Tradisional

Ketika berbicara tentang kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu, secara spesifik, dua jenis logam yang paling menonjol dan memiliki sejarah panjang dalam tradisi Nusantara adalah emas dan perunggu. Keduanya telah membentuk fondasi penting dalam seni dan kebudayaan Indonesia, dengan peran yang berbeda namun sama-sama signifikan. Emas melambangkan kemewahan, kekuasaan, dan keabadian, seringkali terkait dengan bangsawan dan spiritualitas tinggi. Sementara itu, perunggu mencerminkan kekuatan, ketahanan, dan kearifan teknologi dari masa lampau, menjadi tulang punggung bagi perkakas, senjata, hingga alat musik yang monumental.

Emas: Simbol Kemewahan dan Kekal Abadi

Emas adalah logam mulia yang paling didambakan di dunia, dan di Indonesia, sejarah kerajinan emas telah berlangsung sejak ribuan tahun silam. Logam ini sangat populer karena beberapa alasan: warnanya yang cerah dan tidak pudar, ketahanannya terhadap korosi dan oksidasi, serta sifatnya yang sangat lunak dan mudah dibentuk. Sifat-sifat inilah yang memungkinkan para pengrajin menciptakan detail yang menakjubkan dan desain yang rumit.

Dalam konteks kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu emas, perhiasan adalah bentuk yang paling umum. Cincin, kalung, anting-anting, gelang, dan bros dengan ukiran filigri yang halus atau hiasan permata, menjadi simbol status, kekayaan, dan keindahan. Selain perhiasan, emas juga digunakan untuk membuat benda-benda upacara keagamaan, mahkota kerajaan, atau ornamen pada pusaka dan arca. Daerah-daerah seperti Sumatera (khususnya Minangkabau), Jawa, dan Bali memiliki tradisi kerajinan emas yang sangat kaya, dengan gaya dan motif khas yang merefleksikan identitas lokal.

Perunggu: Kekuatan dan Kejayaan Masa Lalu

Perunggu adalah paduan logam yang sebagian besar terdiri dari tembaga, dengan tambahan timah atau elemen lain seperti seng, mangan, atau aluminium. Paduan ini menghasilkan logam yang jauh lebih keras dan kuat daripada tembaga murni, sekaligus lebih tahan terhadap korosi. Penemuan dan penggunaan perunggu di Nusantara menandai dimulainya Zaman Perunggu, sebuah periode revolusioner dalam perkembangan teknologi dan seni.

Kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu perunggu memiliki spektrum yang luas, mulai dari alat-alat pertanian, senjata (seperti kapak perunggu dan mata tombak), bejana upacara, hingga benda seni yang monumental. Kekuatan dan daya tahan perunggu menjadikannya material ideal untuk menciptakan objek yang memerlukan kekokohan, seperti patung berukuran besar atau genta. Keberadaan nekara perunggu raksasa di berbagai situs arkeologi membuktikan kehebatan metalurgi nenek moyang kita dalam mengolah perunggu.

Teknik Pengecoran Perunggu Tradisional

Salah satu teknik paling ikonik dalam pembuatan kerajinan perunggu adalah teknik pengecoran lilin hilang (cire perdue). Teknik ini memungkinkan pengrajin untuk menciptakan objek dengan detail yang sangat rumit dan bentuk yang kompleks. Prosesnya melibatkan beberapa tahapan:

  1. Pembuatan Model Lilin: Rupa objek yang diinginkan dibuat dari lilin (biasanya lilin lebah).
  2. Pembuatan Cetakan: Model lilin dilapisi dengan material tahan panas seperti tanah liat atau campuran pasir dan semen, berulang kali hingga membentuk cetakan yang kokoh.
  3. Pembakaran Cetakan: Cetakan dipanaskan dalam tungku, menyebabkan lilin di dalamnya meleleh dan keluar melalui saluran yang telah dibuat. Ini meninggalkan rongga kosong yang persis menyerupai model lilin.
  4. Penuangan Logam Cair: Logam perunggu dipanaskan hingga meleleh, kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan panas tersebut.
  5. Pendinginan dan Pembukaan Cetakan: Setelah dingin, cetakan dipecah untuk mengeluarkan objek perunggu yang telah terbentuk.
  6. Finishing: Objek perunggu kemudian dibersihkan, dipoles, dan diberi detail akhir.
Baca Juga:  Bagaimana tahap tahapan-tahapan penyelenggaraan pameran karya seni rupa

Kerajinan Perunggu Khas Nusantara: Gamelan dan Patung

Secara spesifik, kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu perunggu telah melahirkan dua warisan budaya Indonesia yang paling ikonis: Gamelan dan Patung.

  • Alat Musik Gamelan: Sebagian besar instrumen dalam ansambel gamelan Jawa dan Bali, seperti gong, saron, bonang, dan demung, terbuat dari perunggu. Kualitas perunggu yang digunakan dan teknik penempaan khusus menghasilkan harmoni suara yang kaya dan resonansi yang dalam, menjadikan gamelan sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang diakui dunia. Proses pembuatannya sangat sakral dan sering melibatkan ritual khusus.
  • Patung dan Arca: Dari patung-patung dewa dan bodhisattva pada masa kerajaan Hindu-Buddha hingga arca-arca modern, perunggu telah menjadi media pilihan untuk ekspresi seni pahat. Kekuatan dan ketahanan perunggu memastikan bahwa karya-karya ini dapat bertahan selama berabad-abad, menjadi saksi bisu sejarah dan keyakinan spiritual masyarakat. Banyak patung perunggu kuno ditemukan di situs-situs arkeologi, memberikan gambaran berharga tentang peradaban masa lampau.

Tantangan dan Prospek Industri Kerajinan Logam di Era Modern

Industri kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan di era modern, namun juga menyimpan prospek cerah untuk masa depan. Tantangan utama meliputi ketersediaan bahan baku, persaingan dengan produk massal, dan regenerasi pengrajin.

Ketersediaan logam mulia seperti emas dan perak semakin terbatas dan harganya terus meningkat. Logam dasar seperti tembaga dan timah juga rentan terhadap fluktuasi harga global. Persaingan dari produk logam yang diproduksi secara massal dengan harga lebih murah juga menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan kerajinan tangan yang memakan waktu dan biaya produksi lebih tinggi. Selain itu, minat generasi muda untuk mempelajari dan meneruskan keahlian tradisional dalam mengolah logam mulai berkurang, mengancam kepunahan beberapa teknik kuno yang rumit.

Namun, di balik semua tantangan ini, ada banyak peluang. Prospek kerajinan logam terletak pada nilai keunikan, kualitas artistik, dan nilai budaya yang melekat padanya. Berikut adalah beberapa prospek yang bisa digali:

  • Reinventasi Desain: Menggabungkan teknik tradisional dengan desain kontemporer dapat menarik pasar yang lebih luas, termasuk generasi muda dan pasar internasional. Kolaborasi dengan desainer modern dapat menciptakan karya-karya inovatif.
  • Pemanfaatan E-commerce dan Pemasaran Digital: Memasarkan produk melalui platform online dan media sosial dapat menjangkau konsumen di seluruh dunia tanpa batasan geografis. Kisah di balik setiap kerajinan dapat diceritakan secara efektif melalui narasi digital.
  • Peningkatan Nilai Edukasi dan Pariwisata: Mengembangkan workshop atau pusat pelatihan kerajinan logam dapat menarik wisatawan yang tertarik untuk belajar dan mengalami proses pembuatannya secara langsung. Ini juga dapat membantu regenerasi pengrajin.
  • Fokus pada Keberlanjutan dan Etika: Menggunakan bahan daur ulang atau sumber yang bertanggung jawab, serta memastikan praktik kerja yang adil, dapat menarik konsumen yang sadar lingkungan dan sosial.
  • Dukungan Pemerintah dan Komunitas: Program pemerintah untuk melindungi dan mempromosikan warisan budaya, serta dukungan dari komunitas lokal, sangat penting untuk menjaga kelangsungan industri ini.

Dengan strategi yang tepat, kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu dapat terus berkembang, tidak hanya mempertahankan warisan masa lalu tetapi juga berinovasi untuk masa depan yang lebih cerah.

Kesimpulan

Tak dapat dimungkiri, warisan budaya yang terwujud dalam kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu merupakan permata tak ternilai dari peradaban manusia, khususnya di Nusantara. Dari alat-alat praktis hingga benda-benda spiritual, logam telah diolah menjadi medium yang sempurna untuk mengekspresikan kreativitas dan kearifan lokal. Emas sebagai simbol kemewahan dan keabadian, serta perunggu sebagai tonggak kekuatan dan kejayaan masa lalu, adalah dua contoh paling menonjol yang telah membentuk identitas seni dan budaya Indonesia.

Kerajinan logam bukan hanya tentang kepiawaian teknik, tetapi juga tentang kisah, nilai, dan filosofi yang tertanam di setiap pahatan, tempaan, dan ukiran. Melestarikannya berarti menjaga akar budaya kita tetap kuat dan terus bertumbuh. Dengan menghadapi tantangan modern melalui inovasi, promosi yang cerdas, dan dukungan berkelanjutan, kerajinan yang menggunakan bahan logam yaitu akan terus bersinar, menginspirasi generasi mendatang, dan semakin diakui di panggung dunia sebagai aset berharga dari kekayaan peradaban.

Tinggalkan komentar