Ketahanan nasional dilihat sebagai Suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi adalah sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional sebagai… a. cara b. kondisi c. doktrin d. metode e. pendekatan

Ketahanan nasional dilihat sebagai Suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi adalah sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional sebagai?
a. cara
b. kondisi
c. doktrin
d. metode
e. pendekatan

Jawaban 1 :

Ketahanan nasional dilihat sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi adalah sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional sebagai …
a. cara

b. kondisi

c. doktrin

d. metode

e. pendekatan

Jawab

b. kondisi

Pembahasan
Ketahanan nasional meruapakan kodisi dinamis dari suatu negara untuk mengembangkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi ancaman dari dalam maupun luar negara.

Sudut pandang dalam konsep ketahanan nasional, sebagai berikut:

Konsep ketahanan nasional sebagai kodisi memiliki arti bahwa ketahanan nasinal adalah sebuah penggambaran atas suatu keadaan yang semestrinya harus terpenuhi.
Konsep ketahanan nasional sebagai pendekatan memiliki arti bahwa ketahanan nasional adalah metode dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Konsep ketahanan nasional sebagai doktrin memiliki arti bahwa ketahanan nasional berupa konsep pengaturan dalam melakukan penyelenggaraan kegiatan negara.

Aspek ketahanan nasional

Aspek ideologi
Aspek politik
Aspek sosial dan budaya
Aspek ekonomi
Aspek pertahanan dan keamanan

Dijawab Oleh :

Yuyun Yulianti, S. Pd.

Jawaban 2 :

b. kondisi

Pembahasan
Ketahanan nasional meruapakan kodisi dinamis dari suatu negara untuk mengembangkan kekuatan yang dimilikinya untuk menghadapi ancaman dari dalam maupun luar negara.

Dijawab Oleh :

Zulkarnaen K, S. Pd. M.Pd.

Penjelasan :

Memahami Esensi Ketahanan Nasional: Fondasi Kehidupan Berbangsa

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Ia merupakan prasyarat mutlak bagi tercapainya cita-cita dan tujuan nasional suatu negara. Kondisi ini mencerminkan kemampuan adaptasi dan resiliensi kolektif.

Baca Juga:  Ki hadjar dewantara mendefinisikan ""pendidikan"" sebagai ""tuntunan"". artinya

Konsep ini pada dasarnya berorientasi pada kemandirian dan kemampuan bangsa untuk bangkit dari berbagai krisis. Ia tidak statis, melainkan terus-menerus berevolusi seiring dengan perubahan lingkungan strategis. Oleh karena itu, pembangunan ketahanan nasional memerlukan pemahaman yang komprehensif serta implementasi yang konsisten di berbagai lini kehidupan. Mengembangkan kekuatan nasional berarti membangun seluruh aspek kehidupan secara terpadu.

Ketahanan Nasional sebagai Keadaan yang Diharapkan: Menelaah Konsep dan Peranannya

Apabila ditinjau sebagai suatu penggambaran atau cita-cita akan “keadaan yang seharusnya dipenuhi,” maka ketahanan nasional paling tepat dimaknai sebagai suatu kondisi. Ini adalah keadaan ideal yang ingin dicapai dan terus dipertahankan oleh sebuah bangsa dalam menghadapi berbagai spektrum ancaman. Kondisi ini mencakup stabilitas dan kekuatan di semua aspek kehidupan nasional.

Keadaan yang tangguh dan resilien inilah yang menjadi tujuan utama pembangunan ketahanan nasional. Negara berupaya menciptakan kondisi di mana seluruh elemen bangsa memiliki daya tahan dan daya tangkal terhadap setiap bentuk gangguan. Pemahaman terhadap ketahanan nasional sebagai kondisi esensial ini sangat mempengaruhi perumusan kebijakan strategis.

Konsepsi Awal dan Latar Belakang Sejarah Indonesia

Perkembangan konsep ketahanan nasional diperkenalkan oleh Indonesia melalui Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada awal tahun 1960-an. Konsep ini muncul sebagai respons terhadap berbagai ancaman internal dan eksternal, terutama pasca-peristiwa G30S/PKI dan tantangan geopolitik Perang Dingin. Pada masa itu, negara menyadari pentingnya memiliki suatu landasan konseptual yang kuat untuk menjaga kelangsungan hidup bangsa.

Lemhannas, sebagai lembaga kajian strategis, mengkaji bagaimana Indonesia dapat bertahan dan berkembang di tengah gejolak global. Mereka merumuskan bahwa ketahanan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada kekuatan militer, tetapi juga pada kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, geografi, demografi, dan sumber daya alam. Dari sinilah, konsep ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lemhannas sebagai Doktrin Ketahanan Nasional dengan Astagatra sebagai pendekatannya.

Dimensi-dimensi Ketahanan Nasional

Dalam kerangka ketahanan nasional, dikenal konsep Astagatra, yang merupakan delapan aspek kehidupan nasional yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Astagatra terdiri dari Trigatra dan Pancagatra. Trigatra meliputi aspek alamiah seperti geografi, demografi, dan sumber daya alam. Sementara itu, Pancagatra mencakup aspek sosial kemasyarakatan, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya (sosbud), serta pertahanan dan keamanan (hankam).

Baca Juga:  Tahapan mekanisme kelulusan yang dilakukan oleh satuan pendidikan adalah…?

Setiap dimensi ini harus berada dalam kondisi yang tangguh dan sinergis untuk menciptakan ketahanan nasional yang optimal. Misalnya, ketahanan ekonomi yang kuat akan mendukung ketahanan sosial dan pertahanan. Demikian pula, stabilitas politik dan ideologi yang kokoh menjadi fondasi bagi kemajuan di sektor lainnya. Kegagalan di satu gatra dapat berdampak pada gatra lainnya.

Keterkaitan dengan Pembangunan Nasional

Ketahanan nasional memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan pembangunan nasional. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Proses pembangunan ini secara simultan harus memperkuat ketahanan nasional di berbagai bidang. Sebaliknya, ketahanan nasional yang kuat akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelancaran dan keberhasilan pembangunan.

Tanpa ketahanan nasional yang memadai, setiap upaya pembangunan akan rentan terhadap gangguan dan ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, pembangunan di setiap sektor harus selalu mempertimbangkan kontribusinya terhadap penguatan keseluruhan kapasitas nasional. Ini adalah siklus yang saling menguatkan, di mana pembangunan menghasilkan ketahanan, dan ketahanan mendukung pembangunan.

Menganalisis Sudut Pandang Konsepsi: Mengurai Pilihan Jawaban

Untuk memahami secara definitif apakah ketahanan nasional sebagai penggambaran keadaan yang seharusnya dipenuhi adalah “kondisi” atau opsi lainnya, mari kita bedah satu per satu pilihan yang diberikan dalam konteks terminologi yang tepat.

Ketahanan Nasional sebagai Suatu “Kondisi”

Jika ketahanan nasional dilihat sebagai suatu penggambaran atas “keadaan yang seharusnya dipenuhi,” maka jawaban yang paling tepat adalah b. kondisi. Ini adalah “state of being” atau “situasi yang ada/diharapkan” dari suatu bangsa. Ketika kita mengatakan “Indonesia memiliki ketahanan nasional yang kuat,” kita sedang menjelaskan suatu kondisi yang ada pada bangsa tersebut.

Kondisi ini bersifat dinamis, tidak statis. Ia harus terus-menerus dipelihara dan ditingkatkan. Kondisi ketahanan nasional yang optimal berarti negara mampu menghadapi berbagai tantangan tanpa kehilangan jati diri dan arah tujuannya. Konsep ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lemhannas sebagai suatu kondisi yang harus dicapai dan dijaga, bukan hanya sekadar cara atau metode.

Meninjau Opsi Lain dalam Konteks Ketahanan Nasional

Pilihan lain seperti “cara,” “doktrin,” “metode,” dan “pendekatan” memiliki relevansinya tersendiri dalam konteks ketahanan nasional, namun tidak sebagai penggambaran “keadaan yang seharusnya dipenuhi.”

Ketahanan Nasional sebagai “Cara” atau “Metode”

Cara atau metode merujuk pada langkah-langkah atau prosedur yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Pembangunan nasional, misalnya, bisa disebut sebagai cara atau metode untuk meningkatkan daya saing bangsa. Namun, ketahanan nasional itu sendiri bukanlah cara atau metode; melainkan hasil atau keadaan yang dicapai dari penerapan berbagai cara dan metode tersebut. Kebijakan-kebijakan pemerintah, strategi militer, atau program-program pemberdayaan masyarakat adalah contoh “cara” atau “metode” untuk mewujudkan ketahanan nasional.

Baca Juga:  Utensil yang berfungsi sebagai wadah espresso dari mesin kopi adalah

Ketahanan Nasional sebagai “Doktrin” atau “Pendekatan”

Doktrin adalah ajaran, prinsip, atau pedoman dasar yang menjadi pegangan dalam berpikir dan bertindak. Pendekatan adalah cara pandang atau kerangka berpikir dalam menghadapi suatu masalah. Konsep ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lemhannas, dan memang memiliki aspek doktrinal serta memerlukan pendekatan tertentu (misalnya, pendekatan Astagatra) dalam implementasinya. Doktrin Ketahanan Nasional mengatur bagaimana memahami dan mengembangkan ketahanan.

Namun, doktrin atau pendekatan merupakan instrumen atau kerangka kerja untuk mencapai ketahanan, bukan ketahanan itu sendiri sebagai suatu keadaan. Doktrin adalah “apa yang harus diyakini dan bagaimana bertindak,” sedangkan pendekatan adalah “bagaimana melihat masalah.” Keduanya mengarahkan proses, tetapi tidak mendefinisikan keadaan akhir yang diinginkan. Oleh karena itu, jika berbicara tentang “keadaan yang seharusnya dipenuhi,” maka “kondisi” adalah pilihan yang paling tepat.

Dinamika dan Tantangan dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional Ideal

Mewujudkan kondisi ketahanan nasional yang ideal bukanlah tugas yang mudah. Ia menuntut keterlibatan aktif dari seluruh komponen bangsa, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga masyarakat umum. Berbagai tantangan, baik yang bersifat tradisional maupun nontradisional, terus bermunculan. Ancaman siber, krisis iklim, pandemi, hingga polarisasi sosial, semuanya dapat mengikis ketahanan bangsa.

Oleh karena itu, ketahanan nasional harus bersifat adaptif dan fleksibel, mampu berevolusi mengikuti perubahan zaman. Pendidikan karakter, penguatan ekonomi kerakyatan, stabilitas politik demokratis, dan pemeliharaan persatuan nasional adalah investasi jangka panjang untuk menjaga kondisi ketahanan ini. Refleksi dan evaluasi berkelanjutan terhadap efektivitas kebijakan ketahanan menjadi sangat penting.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis komprehensif, ketika ketahanan nasional dilihat sebagai suatu penggambaran atas “keadaan yang seharusnya dipenuhi,” maka sudut pandang yang paling tepat adalah sebagai b. kondisi. Ini merefleksikan suatu keadaan ideal di mana suatu bangsa memiliki kapabilitas optimal untuk bertahan, beradaptasi, dan berkembang di tengah berbagai tantangan. Konsep ketahanan nasional diperkenalkan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) sebagai sebuah kondisi dinamis yang menjadi prasyarat fundamental bagi kelangsungan hidup dan pencapaian tujuan nasional Indonesia.

Meskipun ketahanan nasional memiliki aspek doktrin, metode, cara, dan pendekatan dalam proses pencapaiannya, esensinya sebagai tujuan akhir adalah suatu kondisi yang tangguh dan resilien. Memahami hal ini akan membantu setiap elemen bangsa untuk secara kolektif berupaya mewujudkan dan memelihara kondisi ideal tersebut demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera.

Tinggalkan komentar